kata teman saya "kamu harus fokus!" dalam merenung dalam hati saya, fokus bukankah harus juga di dasari dgn keinginan kuat yg membaja? tidak hanya mudah menggelontorkan kata-kata fokus di lidah saja.
pulang dari kantor pun, kadang saya di buat termenung, utk apa kehidupan manusia jika di dalam dirinya tidak memiliki sifat fokus yg membaja, kadang pekerjaan yg satu belum selesai dikerjakan justru mengerjakan pekerjaan lainnya. apakah ini yg dinamakan fokus.
di balik dapur, istri saya sedang memasak penganan utk si mata wayang anak-anak kami. hal lainnya, bangun di pagi hari, aktivitas rutin yg menjemukan kadang kala membuat kegiatan serasa tidak bergairah yg akhirnya timbul kebosanan di dalam dada.
fokus kata teman saya, bukankah kita saat ini sedang fokus dgn apa yg kita kerjakan. fokus makan, fokus tidur, fokus mengerjakan hal-hal kebiasaan normal utk menunjang peri kehidupan kita di dunia; tidur, bangun, mandi, gosok gigi, sarapan, bekerja (bagi yg sudah memiliki pekerjaan), sekolah (bagi yg masih bersekolah) lantas pulang dari pekerjaan dan sekolahan, mandi lagi, makan lagi, dan akhirnya tidur lagi???
itukah fokus yg dimaksud oleh teman saya? ternyata bukan! fokus maksud teman saya itu adalah fokus terhadap impian. memang rutinitas yg kita kerjakan sering kali kita anggap sebagai fokus menurut persepsi kita. tetapi pihak lain melihatnya hal itu bukanlah fokus yg sesungguhnya.
bagaimana mungkin keadaan yg kita inginkan ini adalah kehendak yg kita inginkan jauh sebelum kita menginginkannya? tidak! takdir bukan kita yg punya (tapi Allah) tapi bukankah takdir itu pula yg membuat diri kita dapat merubah keadaan menjadi yg kita inginkan.
percaya terhadap takdir pun termasuk rukun iman yg harus di jalankan, tapi bukan karena takdir pula kita diharuskan bersantai-santai ria mengharap uang jatuh dari langit menimpa atap rumah kita. bukankah Nabi mengajurkan utk merubah keadaan yg kurang baik ke keadaan yg lebih baik dari sebelumnya?
fokus, mungkin kita harus fokus terhadap impian kita, bukan fokus yg menghadirkan rutintias serta aktivitas normatif dlm keseharian kita, akan tetapi fokus yg menyala-nyala, membawa semangat di dalam kehidupan kita agar lebih bergairah menyambut surga. tentunya menghindari dampak neraka dgn menjauhi segala laranganNya...
Hahaha... jangan terpengaruh tulisan di atas.
pulang dari kantor pun, kadang saya di buat termenung, utk apa kehidupan manusia jika di dalam dirinya tidak memiliki sifat fokus yg membaja, kadang pekerjaan yg satu belum selesai dikerjakan justru mengerjakan pekerjaan lainnya. apakah ini yg dinamakan fokus.
di balik dapur, istri saya sedang memasak penganan utk si mata wayang anak-anak kami. hal lainnya, bangun di pagi hari, aktivitas rutin yg menjemukan kadang kala membuat kegiatan serasa tidak bergairah yg akhirnya timbul kebosanan di dalam dada.
fokus kata teman saya, bukankah kita saat ini sedang fokus dgn apa yg kita kerjakan. fokus makan, fokus tidur, fokus mengerjakan hal-hal kebiasaan normal utk menunjang peri kehidupan kita di dunia; tidur, bangun, mandi, gosok gigi, sarapan, bekerja (bagi yg sudah memiliki pekerjaan), sekolah (bagi yg masih bersekolah) lantas pulang dari pekerjaan dan sekolahan, mandi lagi, makan lagi, dan akhirnya tidur lagi???
itukah fokus yg dimaksud oleh teman saya? ternyata bukan! fokus maksud teman saya itu adalah fokus terhadap impian. memang rutinitas yg kita kerjakan sering kali kita anggap sebagai fokus menurut persepsi kita. tetapi pihak lain melihatnya hal itu bukanlah fokus yg sesungguhnya.
bagaimana mungkin keadaan yg kita inginkan ini adalah kehendak yg kita inginkan jauh sebelum kita menginginkannya? tidak! takdir bukan kita yg punya (tapi Allah) tapi bukankah takdir itu pula yg membuat diri kita dapat merubah keadaan menjadi yg kita inginkan.
percaya terhadap takdir pun termasuk rukun iman yg harus di jalankan, tapi bukan karena takdir pula kita diharuskan bersantai-santai ria mengharap uang jatuh dari langit menimpa atap rumah kita. bukankah Nabi mengajurkan utk merubah keadaan yg kurang baik ke keadaan yg lebih baik dari sebelumnya?
fokus, mungkin kita harus fokus terhadap impian kita, bukan fokus yg menghadirkan rutintias serta aktivitas normatif dlm keseharian kita, akan tetapi fokus yg menyala-nyala, membawa semangat di dalam kehidupan kita agar lebih bergairah menyambut surga. tentunya menghindari dampak neraka dgn menjauhi segala laranganNya...
Hahaha... jangan terpengaruh tulisan di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar