Berikut ini adalah perubahan harga BBM bersubsidi, yang dalam hal ini Premium per liter, sejak era Soeharto hingga SBY:
Soeharto
1991: Rp 150 naik jadi Rp 550
1993: Rp 550 naik jadi Rp 700
1998: Rp 700 naik jadi Rp 1.200
BJ Habibie
1998: Rp 1.200 turun ke Rp 1.000
Abdurrahman Wahid
1999: Rp 1.000 turun jadi Rp 600
2000: Rp 600 naik ke Rp 1.150
2001: Rp 1.150 naik ke Rp 1.450
Megawati Soekarnoputri
2002: Rp 1.450 naik jadi Rp 1.550
2003: Rp 1.500 naik jadi Rp 1.810
SBY
2005: Rp 1.810 naik jadi Rp 2.400
2005: Rp 2.400 naik jadi Rp 4.500
2008: Rp 4.500 naik jadi Rp 6.000
2008: Rp 6.000 turun ke Rp 5.500
2008: Rp 5.500 turun ke Rp 5.000
2009: Rp 5.000 turun ke Rp 4.500
------------------------------------------------------------
dikarenakan 95 persen migas indonesia di kuasai asing maka konsekuensinya adalah naiknya harga bahan bakar minyak oleh karena adanya impor dan jatah kilang minyak indonesia yg semakin terkikis (berkurang).
Adam Smith pernah menganjurkan agar pemerintah jangan ikut campur dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Teori Smith itu seakan membuat semuanya terasa indah. “Prinsiplaissez-faire (tangan-tangan tak kelihatan) membuat manusia akan kaya. “Terkait investasi dan alokasi dana, dibiarkan masyarakat yang mengatur.
Anjuran Smith itu justru membuat manusia menjadi ‘Homo Ekonomikus’, manusia semata-mata hanya dipandang dari sisi ekonomi semata.
Alhasil, hubungan pemerintah dengan rakyat hanya urusan dagang jual beli, tidak ada yg namanya pengurusan murni demi kesejahteraan rakyat, semua dihitung oleh untung rugi. Jika pemerintah mengalami kerugian maka dengan berbagai cara --baik melalui UU, iklan pembodohan, utak atik hitungan matematika akal-akalan, sampai kpd partai jongos pro rezim, akan sekuat daya upaya utk mengembalikan keuntungan itu kembali ke kas pemerintah (APBN) dengan dalih yg dibuat-buat:
(1) subsidi tidak tepat sasaran krn hanya org kaya saja yg menikmati subsidi
(2) APBN jebol
(3) persediaan migas menipis
(4) harga minyak dunia naik (padahal indonesia memiliki kilang minyak sendiri)
(5) opsi terakhir dari opsi2 yg lain (padahal mengusut aset koruptor jalan ditempat, simpang siur century gate, hambalang gate dan gate2 lainnya.
(6) pemerintah hanya menjalankan tugas (tugasnya hanya memiskinkan rakyat)
(7) ... isi sendiri. []
Soeharto
1991: Rp 150 naik jadi Rp 550
1993: Rp 550 naik jadi Rp 700
1998: Rp 700 naik jadi Rp 1.200
BJ Habibie
1998: Rp 1.200 turun ke Rp 1.000
Abdurrahman Wahid
1999: Rp 1.000 turun jadi Rp 600
2000: Rp 600 naik ke Rp 1.150
2001: Rp 1.150 naik ke Rp 1.450
Megawati Soekarnoputri
2002: Rp 1.450 naik jadi Rp 1.550
2003: Rp 1.500 naik jadi Rp 1.810
SBY
2005: Rp 1.810 naik jadi Rp 2.400
2005: Rp 2.400 naik jadi Rp 4.500
2008: Rp 4.500 naik jadi Rp 6.000
2008: Rp 6.000 turun ke Rp 5.500
2008: Rp 5.500 turun ke Rp 5.000
2009: Rp 5.000 turun ke Rp 4.500
------------------------------------------------------------
dikarenakan 95 persen migas indonesia di kuasai asing maka konsekuensinya adalah naiknya harga bahan bakar minyak oleh karena adanya impor dan jatah kilang minyak indonesia yg semakin terkikis (berkurang).
Adam Smith pernah menganjurkan agar pemerintah jangan ikut campur dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Teori Smith itu seakan membuat semuanya terasa indah. “Prinsiplaissez-faire (tangan-tangan tak kelihatan) membuat manusia akan kaya. “Terkait investasi dan alokasi dana, dibiarkan masyarakat yang mengatur.
Anjuran Smith itu justru membuat manusia menjadi ‘Homo Ekonomikus’, manusia semata-mata hanya dipandang dari sisi ekonomi semata.
Alhasil, hubungan pemerintah dengan rakyat hanya urusan dagang jual beli, tidak ada yg namanya pengurusan murni demi kesejahteraan rakyat, semua dihitung oleh untung rugi. Jika pemerintah mengalami kerugian maka dengan berbagai cara --baik melalui UU, iklan pembodohan, utak atik hitungan matematika akal-akalan, sampai kpd partai jongos pro rezim, akan sekuat daya upaya utk mengembalikan keuntungan itu kembali ke kas pemerintah (APBN) dengan dalih yg dibuat-buat:
(1) subsidi tidak tepat sasaran krn hanya org kaya saja yg menikmati subsidi
(2) APBN jebol
(3) persediaan migas menipis
(4) harga minyak dunia naik (padahal indonesia memiliki kilang minyak sendiri)
(5) opsi terakhir dari opsi2 yg lain (padahal mengusut aset koruptor jalan ditempat, simpang siur century gate, hambalang gate dan gate2 lainnya.
(6) pemerintah hanya menjalankan tugas (tugasnya hanya memiskinkan rakyat)
(7) ... isi sendiri. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar