menarik, seorang kawan mengatakan sedang jatuh kepada kesalahan yg sedari awal tidak dia sadari. yg menariknya adalah, pertanyaan mengapa harus ada kesadaran ketika terjadi kesalahan, atau bahasa yg mudah dipahami, mengapa penyesalan selalu datangnya belakangan??
pertama, saya bukanlah seorang maha guru yg dapat mengobati segala keluh kesah lantas menjabarkan jawaban2 rinci "mengatasi" setiap permasalahan yg ada. saya hanyalah --mempertanyakan-- kemudian --menguraikan-- lantas dgn sedikit berfikir maju ke depan --mengandai-andaikan-- (tapi saya bukan ingin berkhayal tanpa tujuan pasti) hanya saja, memang demikianlah tabiat manusia (selalu berandai-andai).
nah, hal kedua yg ingin saya sampaikan adalah, kita semua mengerti bahwa kesalahan (penyesalan) memang datangnya selalu belakangan --dan nampaknya memang demikian semenjak jaman perseteruan anak nabi adam ketika memperebutkan labuda (manusia cantik pertama yg lahir ke dunia), maka agar penyesalan (kesalahan) muncul di depan, tidak ada cara lain selain menganggap itu sia-sia bila dikerjakan --karena mengerti jika dikerjakan akhirnya pasti adalah penyesalan.
contoh, bagi sebagian pria melakukan onani di dalam kamar mandi memang mengasyikkan, tapi bagi saya (penulis) itu sesuatu hal yg sangat ingin saya jauhi --maka dari itu saya menikah-- utk menghindari hal yg demikian, yg lainnya, meletakkan gelas di tempat yg seharusnya, seringkali kita lupa menaruh barang-barang penting sembarang tempat, artinya kita sudah meletakkan penyesalan (kesalahan) dibelakang setelah perbuatan yg kita lakukan.
bagaimana pun juga, penyesalan memang datangnya selalu belakangan (sunatullah) akan tetapi kita dapat meminimalisir semua itu dgn rajin-rajin memperhatikan setiap langkah ke depan --bukan karena kesalahan yg selalu kita lakukan lantas malas melakukan perbaikan-- akan tetapi biarlah semua berjalan sebagaimana mestinya. karena manusia sudah dibekali oleh perbaikan-perbaikan yg memungkinkan manusia memperbaiki kesalahan yg telah dilakukannya.
hal ketiga yg ingin saya sampaikan, ternyata saya telah salah menginformasikan hal penting ini kepada anda, artinya, saya tidak berfikir utk menulis seperti ini sebelumnya, jadi jikalau saudara-saudara sekalian tidak memiliki kepentingan terhadap tulisan yg kacau ini, silakan menutup dan menjauhi tulisan ini. karena, saya tidak ingin mencemarkan kesalahan dan penyesalan kepada orang lain karena tulisan yg tidak bermutu ini.
keempat, akhirnya saya dapat mengakhiri tulisan saya ini, semoga bagi saudara-saudara yg memiliki kepentingan thdp tulisan ini silaken memplototi dan mengambil hikmahnya saja, karena hal terpenting di dalam hidup manusia yg bernyawa adalah hikmah yg terpendam dlm setiap peristiwa yg dilakukannya.
yakinlah Allah selalu memperbaiki kesalahan dan segala aib yg kita lakukan, jikalau Allah tidak dapat memperbaiki maka dia bukanlah Tuhan yg kita sembah!!! []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar