tahukah kamu, tanah yg bercampur darah itu?
itu bukan darah para komprador yg kerjanya hanya menadahkan tangan saja
itu bukan pula darah para pengkhianat rakyat yg kerjanya menghamba
tapi itu adalah darah para penegak kebenaran
bukan dgn senjata
bukan pula dgn bom molotov
tetapi dgn lisan dan tulisan
tahukah kamu, jasad yg dipenuhi oleh jahitan itu?
itu bukan jasad para jongos yg kerjanya mengharap subsidi
itu bukan pula jasad para munafikin, musyrikin yg selalu lempar batu sembunyi tangan
tapi itu adalah jasad para penegak kebenaran
bukan dgn senjata
bukan pula dng bom molotov
tetapi dgn lisan dan tulisan
dan tahukah kamu, dimana para tiran ketika para penegak kebenaran itu kehilangan nyawanya satu per satu?
mereka tengah mendonorkan darah mereka sendiri kepada para penguasa taghut yg tak tau malu
mereka tengah mengorbankan rakyatnya sendiri kepada para penguasa taghut yg tak tau di untung
mereka tengah bertelekkan di ruang mewah bertiupkan air conditioner yg justru di bayar oleh rakyat
ya, rakyat yg mereka khianati
rakyat yg telah memberikan satu-satunya penyambung hidup
para tirani begitu goblokh!
sampai-sampai tuannya sendiri menikam dari belakangnya.
mereka telah terperdaya
mereka begitu masyhuk menikmati darah dan keringat yg diperas oleh rakyatnya sendiri
untuk kemakmuran tuannya yg tidak disukai oleh rakyat
melawan tirani bukan dgn cara anarki
keanarkian justru melindungi para tirani
hanya waktu yg akan menjawabnya...
itu bukan darah para komprador yg kerjanya hanya menadahkan tangan saja
itu bukan pula darah para pengkhianat rakyat yg kerjanya menghamba
tapi itu adalah darah para penegak kebenaran
bukan dgn senjata
bukan pula dgn bom molotov
tetapi dgn lisan dan tulisan
tahukah kamu, jasad yg dipenuhi oleh jahitan itu?
itu bukan jasad para jongos yg kerjanya mengharap subsidi
itu bukan pula jasad para munafikin, musyrikin yg selalu lempar batu sembunyi tangan
tapi itu adalah jasad para penegak kebenaran
bukan dgn senjata
bukan pula dng bom molotov
tetapi dgn lisan dan tulisan
dan tahukah kamu, dimana para tiran ketika para penegak kebenaran itu kehilangan nyawanya satu per satu?
mereka tengah mendonorkan darah mereka sendiri kepada para penguasa taghut yg tak tau malu
mereka tengah mengorbankan rakyatnya sendiri kepada para penguasa taghut yg tak tau di untung
mereka tengah bertelekkan di ruang mewah bertiupkan air conditioner yg justru di bayar oleh rakyat
ya, rakyat yg mereka khianati
rakyat yg telah memberikan satu-satunya penyambung hidup
para tirani begitu goblokh!
sampai-sampai tuannya sendiri menikam dari belakangnya.
mereka telah terperdaya
mereka begitu masyhuk menikmati darah dan keringat yg diperas oleh rakyatnya sendiri
untuk kemakmuran tuannya yg tidak disukai oleh rakyat
melawan tirani bukan dgn cara anarki
keanarkian justru melindungi para tirani
hanya waktu yg akan menjawabnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar