Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin mengatakan sistem kenegaraan Indonesia tidak bertentangan dengan Islam. Sebab, Islam tidak identik dengan sistem khilafah. (https://news.detik.com/berita/d-3677005/kh-maruf-amin-tidak-benar-islam-identik-dengan-khilafah)
تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ
“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih).
al mukarram Ma'ruf mengatakan NKRI tdk bertentangan dengan Islam, lalu mengatakan khilafah tidak identik dgn Islam? Sejenak saya memutar otak utk memahami maksud beliau, dan akhirnya saya dapat bahwa beliau sedang mengajak pembaca bahwa di Islam tdk ada khilafah yg ada hanya NKRI a.ka Demokrasi.
Padahal jauh di gurun tandus sang utusan Allah Swt, Rasulullah Muhammad pernah mengatakan :
“Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih).
Dengan sangat gamblang Nabi Muhammad Saw berpesan bahwa akan ada khilafah yg mengikuti jalan kenabian walaupun tdk pernah memberikan waktu pasti nubuwwah itu terpenuhi.
Lantas bagaimana dgn Kiai Ma'ruf dgn pernyataan di atas? Sebagai manusia awam, kita seharusnya tetap berpedoman kpd tuntutan Hadits (sunnah) dan Alquran, dan bukan kpd pribadi manusia (apalagi kalau itu manusia biasa yg belum maksum).
Oleh karena itu, saya (entah kalo kamu) akan menganggap pernyataan Kiai Ma'ruf hanya igauan di siang bolong yg tidak terlalu bolong. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar