Jalan semakin larut
Kasih-Mu tak terbatas waktu
Belai-Mu merasuk kalbu
Terang-Mu menggugah rindu
Jalan yang panjang ini
Tak surut aku meniti
Pelita Kau beri di hati
Menuju rumah-Mu suci
Kan kupanggil hanya nama-Mu
Tuhanku tuntun hambamu
di sabda-Mu mulia khalik-Mu
Tuhanku aku milik-Mu
Aku milik-Mu
(Boomerang)
di tengah karut marut dunia, di tengah jungkir balik opini, di tengah kemasifan frontalitas pemikiran manusia, resistensi mutlak ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar