bukan karena pemain yg tidak cakap menggiring bola ke jala gawang, bukan itu, tetapi karena penonton yg tidak seru, penonton yg egois, mereka tidak percaya bahwa sang pemain sanggup menggiring bola masuk ke kandang gawang.
kadangkala kita menyaksikan, persepsi orang bisa jadi mempengaruhi penilaian kita terhadap sesuatu. bagaimana mungkin ketika kita yg memiliki urusan selalu saja menggantungkan sikap terhadap persepsi orang lain yg belum tentu tidak mengerti keadaan sesungguhnya.
akan tetapi, patut direnungkan, bukan hanya persepsi orang lain saja yg membentuk kita terhadap lingkungan yg kita hadapi, tetapi persepsi itu seringkali membuat kita tidak berdaya di ambil apabila tidak ada faktor persepsi orang lain tadi.
harap maklum, bukan saya hendak memprovokasi anda utk mengikuti persepsi saya yg bisa jadi tidak sama dengan anda, tapi cobalah seandainya tidak ada pendapat-pendapat umum disekitar anda yg dapat menguatkan atau bahkan memberikan alternatif lain disamping pilihan-pilihan yg tidak masuk akal --menurut kita-- yg akhirnya menyebabkan rasa penyesalan.
biasanya, mahasiswa semester akhir yg hendak lulus terkadang bimbang, antara mengikuti persepsi orang lain yg katanya bekerja di bank itu nikmat bisa menapaki karier yg menjanjikan, atau mengikuti kawan menggeluti bisnis MLM yg katanya bisa membebaskan kamu dari rutinitas pekerjaan dan terbelit oleh uang yg bahasa gaulnya bebas finansial.
atau mewujudkan cita-cita waktu ingus kamu naik turun ala bunge jumping yg warnanya kehijauan itu, menjadi dokter, menjadi abdi negara ala tentara di medan perang dgn ransel dan sepatu laras lengkap dgn sangkur di sampingnya.
ya, kadangkala kita mendengar keputusasaan kawan kita lainnya yg katanya hanya mengikuti kemana air mengalir, ya kalau mengalirnya ke ember yg penuh dengan emas, coba ngalir ke comberan yg penuh dgn isi perut di sana sini.
tapi sekali lagi, kita dihadapkan oleh pilihan yg seringkali membuat kita bimbang, maka, jauhkan keraguanmu itu, jadilah sebagaimana yg kamu inginkan, jadilah abdi Tuhan yg mengabdi kepadaNya seratus persen, insyaAllah kamu menemukan diri kamu tidak sepenuhnya terkendali oleh persepsi orang lain.
kamu akan menemukan dirimu di wilayah tenang, dimana airnya mengalir tenang dan tidak curam. disitulah dirimu akan beraktualisasi mengeluarkan segenap kemampuan dan keahlian yg kamu miliki. yaitu menjadi abdi Tuhan yg bersinergi dgn sekitar.
jadi, acuhkanlah penonton yg selalu saja membuat diri kamu terlupakan oleh tujuan utama dari manusia awal mula di ciptakan, yakni menjadi abdi Tuhan, bukan yg lain. karena memang, penonton kadang kala tidak seru!! []
kadangkala kita menyaksikan, persepsi orang bisa jadi mempengaruhi penilaian kita terhadap sesuatu. bagaimana mungkin ketika kita yg memiliki urusan selalu saja menggantungkan sikap terhadap persepsi orang lain yg belum tentu tidak mengerti keadaan sesungguhnya.
akan tetapi, patut direnungkan, bukan hanya persepsi orang lain saja yg membentuk kita terhadap lingkungan yg kita hadapi, tetapi persepsi itu seringkali membuat kita tidak berdaya di ambil apabila tidak ada faktor persepsi orang lain tadi.
harap maklum, bukan saya hendak memprovokasi anda utk mengikuti persepsi saya yg bisa jadi tidak sama dengan anda, tapi cobalah seandainya tidak ada pendapat-pendapat umum disekitar anda yg dapat menguatkan atau bahkan memberikan alternatif lain disamping pilihan-pilihan yg tidak masuk akal --menurut kita-- yg akhirnya menyebabkan rasa penyesalan.
biasanya, mahasiswa semester akhir yg hendak lulus terkadang bimbang, antara mengikuti persepsi orang lain yg katanya bekerja di bank itu nikmat bisa menapaki karier yg menjanjikan, atau mengikuti kawan menggeluti bisnis MLM yg katanya bisa membebaskan kamu dari rutinitas pekerjaan dan terbelit oleh uang yg bahasa gaulnya bebas finansial.
atau mewujudkan cita-cita waktu ingus kamu naik turun ala bunge jumping yg warnanya kehijauan itu, menjadi dokter, menjadi abdi negara ala tentara di medan perang dgn ransel dan sepatu laras lengkap dgn sangkur di sampingnya.
ya, kadangkala kita mendengar keputusasaan kawan kita lainnya yg katanya hanya mengikuti kemana air mengalir, ya kalau mengalirnya ke ember yg penuh dengan emas, coba ngalir ke comberan yg penuh dgn isi perut di sana sini.
tapi sekali lagi, kita dihadapkan oleh pilihan yg seringkali membuat kita bimbang, maka, jauhkan keraguanmu itu, jadilah sebagaimana yg kamu inginkan, jadilah abdi Tuhan yg mengabdi kepadaNya seratus persen, insyaAllah kamu menemukan diri kamu tidak sepenuhnya terkendali oleh persepsi orang lain.
kamu akan menemukan dirimu di wilayah tenang, dimana airnya mengalir tenang dan tidak curam. disitulah dirimu akan beraktualisasi mengeluarkan segenap kemampuan dan keahlian yg kamu miliki. yaitu menjadi abdi Tuhan yg bersinergi dgn sekitar.
jadi, acuhkanlah penonton yg selalu saja membuat diri kamu terlupakan oleh tujuan utama dari manusia awal mula di ciptakan, yakni menjadi abdi Tuhan, bukan yg lain. karena memang, penonton kadang kala tidak seru!! []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar