saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Senin, 25 Januari 2010

dewasa & berpendidikan


Sungguh sangat menggelikan, bagaimana bisa, seorang tokoh yg sangat anti terhadap penerapan syariat Islam bisa mendapatkan kehormatan mendapatkan gelar pahlawan? Pahlawan dari sudut mana, jika sudut menghancurkan Islam memang benar, tapi bila menganggap perannya hanya sebatas itu, sungguh sangat naif!
Meneropong setiap jejak rekamnya, tidak mengherankan bila ide kepahlawanan muncul dari kaum yg sangat membenci Islam. Bila tidak ingin dikatakan sebagai penolakan terhadap syariat Islam itu sendiri sembari menjunjung tinggi tokoh yg getol anti pati terhadap Islam. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah mereka telah kehabisan "amunisi" utk menyerang Islam? Atau penobatan ke'pahlawan'an itu hanya sebagai bukti, penguasa mendukung liberalisme? Kalau bisa dikatakan penguasa menganut paham liberalisme, atau bisa jadi penguasa memang belum menyadari akan bahaya liberalisme, sedangkan beliau adalah seorang doktor?
Ah, benar juga, tingginya gelar pendidikan tidak menunjukkan seseorang memiliki pendidikan yg tinggi pula. Berapa banyak professor, doktor, atau pun insinyur 'berhamburan' di seantero jagat dunia ini, apakah hal itu menambah juga kedewasaannya utk berfikir? Kedewasaan dan pendidikan menurut pendapat saya tidak bisa dijadikan sebuah sambungan kabel yg pasti teraliri oleh listrik, dewasa dlm arti kata berfikir & pendidikan dlm arti juga berfikir, memang tidak bisa disatu padankan. Adakala seseorang bisa berfikir dewasa walaupun hanya berpendidikan SD atau bahkan TK saja, tapi adakalanya seseorang bisa memecahkan rumus fisika bahkan rumus kimia yg tidak bisa dipecahkan oleh orang yg berfikiran dewasa tapi hanya oleh yg berpendidikan tinggi saja --walaupun tdk memiliki kedewasaan (dlm berfikir).
Lalu dimanakah dirimu??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar