saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Sabtu, 04 April 2009

sebuah keniscayaan


Jika saja revolusi perancis yang saat itu digerakkan kaum buruh dapat menumbangkan kokohnya dinding penjara Bastille, bagaimana halnya dengan Islam? Seharusnya Islam tidak saja dapat menumbangkan kokohnya dinding penjara yang dibuat oleh kapitalisme, namun dapat menjadi pesaing serta tandingan yang tak dapat dikalahkan oleh ideologi apa pun juga di dunia ini. 

Jika saja revolusi yang dilakukan Che, Zapatista, serta sederet orang yang menghendaki perubahan, bagaimana halnya dengan Islam? Seharusnya Islam dapat melakukan sesuatu yang lebih dalam melakukan perubahannya, karena Islam bukan saja memiliki milyaran manusia yang menghuni bumi ini, namun Islam juga memiliki semangat ruh yang tidak dapat dikalahkan oleh apa pun juga.

Islam hadir membawa semangat perubahan, bukan saja semangat sebatas lipstik semata. Namun, sebagai semangat yang dapat mengantarkan pengembannya sebagai manusia yang tercerahkan serta memiliki konsep ideologi mumpuni, ideologi yang mampu mendobrak batas-batas yang telah dibuat oleh kapitalisme. Islam memiliki jiwa yang dapat menggentarkan musuh didepannya, menggentarkan musuh yang berusaha menjegalnya dari belakang, musuh yang senantiasa berusaha meraih dan menjajah secara rahasia maupun terang-terangan.

Sebuah keniscayaan itu pasti akan datang! sebuah keniscayaan akan datang tatkala manusia yang mengemban Islam --sebagai ideologi-- senantiasa menerapkan Islam dimana pun dia berada. Maka, Islam akan tegak dengan sendirinya, Islam akan menjadikan bumi subur, Islam akan menyemai manusia-manusia yang tangguh, manusia yang ridho akan Islam, dan Islam pun akan ridho kepada mereka.

Sebuah keniscayaan itu akan tiba, ketika bala tentara Amerika Serikat yang memiliki ribuan proyektil rudal dan nuklir, ratusan ribu tentara, serta canggihnya teknologi, seketika itu hancur berantakan dengan datangnya Islam sebagai kekuatan tangguh --dengan kekuatan jihad.

Lalu apa jadinya jika Islam sebagai pesaing kapitalisme --lebih-lebih sosialisme-- dapat meruntuhkan mereka? Tiada yang mustahil, selama manusia yang merasakan keyakinan dan tanpa keraguan akan Islam itu berusaha menusukkan pisau-pisau keimanan kedalam hatinya sedalam mungkin, maka akan lahir Abu Bakar, Utsman, Ali serta sederet mujahid-mujahidah yang telah merasakan Islam sebagai sebuah ideologi ini mampu mendirikan Madinah sebagai sebuah negara Islam pertama di dunia. Negara yang dapat mengayomi serta menjaga hak dan kewajiban penduduknya dengan baik. Negara yang memiliki kekuatan pemikiran, kekuatan bala tentara --non-militerisme, kekuatan aqidah, kekuatan sumberdaya alam, kekuatan moral dan kesetaraan --kesetaraan sesuai kodrat, kekuatan yang dapat mengantarkan sebuah negara kepada rahmat dan mendatangkan ridho dari Sang Pencipta.
Walhasil, Islam adalah keniscayaan yang akan tiba sebentar lagi, Islam adalah keniscayaan yang telah dinanti-nanti oleh orang yang percaya akan kedamaian, kasih sayang, keadilan, kebenaran mutlak --karena tidak ada kebenaran relatif, toleran, persamaan derajat --derajat sesuai fitrah, saling menghargai, dan lain-lain. Islam adalah sebuah keniscayaan itu, Islam akan muncul ke permukaan sebagai kekuatan ideologi yang akan menerapkannya sepanjang rotasi bumi berputar dan sepanjang matahari masih memiliki panas serta sinarnya, selama galaksi beredar sesuai kodratnya. Maka, Islam akan memiliki keniscayaan tersebut, yakinlah dan berusahalah mengembannya. Karena tidak ada hasil kecuali dengan usaha dan kerja keras tanpa batas! Tanpa berhenti ditengah jalan! [pemulungsampahjalanan]

revolusi kontemporer


Perjalanan zaman terus berlalu, pd zaman2 tertentu itu pula muncul org2 yg memegang tanggung jawab perubahan zaman dipundaknya (agent of change), tanggung jawab itu pula yg dimiliki oleh setiap insan yg memiliki keyakinan atas teori yg dimilikinya, tdk hanya sekedar teori, namun praktek di masa lalu pun telah dijalani (pengalaman sejarah). 

Berbekal itu semua, ada yg menarik atas perubahan zaman tersebut, ketika rasa nasionalisme (pemerintahan boneka) mulai luntur & ditinggalkan oleh pengembannya, muncul rasa persatuan global (satu pemerintahan dunia), nasionalisme mulai ditinggalkan dan dicampakkan, krn nasionalisme mulai mengeluarkan bau busuknya, nasionalisme mulai menampakkan kemunafikannya, disaat itu pula kita terus dituntun untuk memegang tali kekang guna meraih perubahan zaman tersebut --nasionalisme maupun persatuan global, manakah yg akan kamu pilih?

Nationality Revolution /Re-form (parsial)

Revolusi ini lahir dari semangat nasionalisme yg tinggi. Sebuah paham yg mengatur agar sebuah wilayah --negara-- terkotak-kotak, terkavling-kavling, dilain sisi, orang yg memegang kotak2 tersebut mulai mengambil peran masing2 --kendali-- di dlm kotak. Manusia di atur (di-mindset) otaknya sedemikian rupa agar senantiasa berada di dlm kotak yg telah terpasang pagar betis pembatas, jika sedikit saja keluar --dari pagar-- maka sbuah sanksi ada di dpn mata.

Paham nasionalisme sejatinya tdk memberikan pembeda apapun, pd intinya paham ini “mengajak” agar manusia dpt “diatur” sedemikian rupa sehingga peraturan2 yg dibuat sendiri oleh “pembuat pagar” akan berjalan lebih efektif. Anehnya, manusia yg berada di dlm kotak dgn sukarela menyerahkan “buah hatinya” kepada pembuat peraturan & dgn pongahnya berkata lewat jargon2nya --ilusi, “ini Negara kita! Tempat lahir kita! Tempat mati kita! Tempat juang kita! Tempat rumah, keluarga, dan anak, cucu nanti tinggal! Persetan dgn Negara lain!!” Begitu pula dilain Negara, nyaris tidak ada bedanya.

Sebuah revolusi semu, yg tdk memberikan pemecahan & pencerahan thdp akar permasalahan, revolusi ini memang terkesan membakar semangat stiap org yg berjiwa nasionalis, namun pada kenyataannya, revolusi semacam ini hanya menguntungkan pucuk pimpinannya saja tanpa memberikan kontribusi apa2 kpd bawahannya, mereka --pemimpin-- diibaratkan pendobrak pada jaman tertentu, memberikan legimitasi thdp setiap perbuatannya asalkan merubah kondisi melalui konsep perubahan yg dibawa.

Revolusi semacam ini diibaratkan revolusi yg setengah2, revolusi yg hanya mampu memberikan jalan keluar bagi kondisi pd satu sisi, sedang sisi yg lain tetap berada pd jalur (mainstream) yg lama (unchange) --tetap dibiarkan, dalihnya memang membawa perubahan, namun faktanya perubahan yg diharapkan tdk pernah datang (mengejar bayang2). Di Indonesia, reformasi telah berjalan lebih 10 tahun, namun perubahan yg diharap tak kunjung datang.

Revolusi nasionalis ini pd masa mendatang akan keluar dari persembunyiannya, dimotori oleh anak2 muda & berusaha membangkitkan kembali rasa nasionalisme-nya & berupaya dgn cara apapun (black campaign) guna membredel setiap penghalang yg akan membangkitkan rasa --semangat-- nasionalisme yg mereka miliki.

Jika diambil permisalan, revolusi ini ibarat segerombolan serigala yg memperebutkan daging sapi yg tak berdaya, mereka dgn rakus menarik, merobek daging yg hendak akan dimakan, tanpa memperdulikan serigala yg lain --rakus.

Nation God Way Revolution (Absolut)

Satu hal yg harus disadari adalah, mempersatukan sebuah masyarakat/negara itu sungguh sulit, namun sesulit apapun, persatuan sebuah masyarakat adalah sebuah keniscayaan. Niscaya, karena pengalaman sejarah telah membuktikannya, berbeda dgn negara2 bangsa di Eropa sana, mereka tdk memiliki persatuan, Uni Eropa? Maaf, persatuan mereka hanya didasarkan kpd kepentingan2 sesaat & bukan senasib sepenanggungan. Niscaya, krn kalam illahi telah memberikan garansi kepada manusia yg yakin akan keniscayaan tersebut. 

Melalui revolusi semacam ini, diharapkan akan didapatkan kurang lebih 2 hal, pertama, manusia dpt menjalankan agamanya masing2 tanpa ada rasa tertekan dan terintervensi thdp pihak lain di luar agamanya --termasuk islam, kedua, manusia akan mendapatkan kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran yg tak pernah didapatkannya di luar ideologi ini. Berbicara ideologi, hanya Islam satu2nya yg memiliki ideologi mumpuni, ideologi paripurna yg tidak memerlukan perdebatan lagi hingga hari kiamat. Sebuah ideologi yg direstui oleh pencipta alam, bahkan oleh tumbuhan dan hewan sekalipun, karena rahmat turun melalui ideologi Islam tersebut. 

Maka, sudah selayaknyalah sebuah revolusi yg mengatasnamakan Islam perlu mendapatkan dukungan, bukan hanya kalangan non Islam, justru org Islam sendiri sudah sepantasnya mendukung bahkan memperjuangkan tegaknya ideologi ini. Dalam perjalanannya revolusi semacam ini bukan saja menemukan kemenangannya utk ideologi itu sendiri namun org yg berjuang --dibelakang-- dlm menegakkannya pun mendapatkan penghargaan langsung dari Tuhan semesta alam, yaitu berupa syurga beserta isinya.

Melalui revolusi jalur inilah manusia menemukan Tuhannya di akhirat --syurga-- kelak dgn wajah cerah dan ceria. Semoga kita mendapatkannya kelak --asalkan-- perjuangan meraihnya tdk melalui revolusi nasionalis, tapi revolusi ideologi Islam guna menghidupkan kembali kehidupan Islam seperti sedia dulu kala. Amin… [pemulungsampahjalanan]

demokrasi & kesejahteraan


Terisaklah gadis cilik, umurnya 6 tahunan mengais-ngais harap kepada ibu yg tengah antri minyak gas yg panjangnya spt ular meliuk-liuk panjang menanti dari shubuh hingga malam hari, air ingus yg meler2 naik turun seperti atraksi bunge jumping, orang2 berjubel-jubel di sana sini seperti pemandangan pd jaman tempo dulu, jaman dimana engkong2 dan nenek2 kita bergiliran seperti sapi perah menunggu kucuran beras, kebutuhan pokok dll ktika jamannya kompeni masih berkuasa, sampai2 seorang kakek rela meregang nyawa hanya gara2 mengharap 5 liter minyak gas penuh di jerigennya, ironis. 

Inilah gambaran masyarakat kita, gambaran dimana Indonesia yg katanya gemah ripah loh jinawi, tongkat kayu bisa jadi tanaman itu, yg kolamnya selalu dipenuhi oleh susu, susu? Susu sapi! Elok nian gambaran Indonesia yg sering kita saksikan di TV-TV, bagaimana meruahnya hasil padi2an, rempah2, buah2an, sayur mayur membanjiri setiap sudut bujur sangkar televisi itu. Pemandangan gunung gemunung menjulang, menjuntai, hijau sejuk sampai disebut paru2 dunia, tempat atmosfir bumi bernafas. Belum lagi potensi perikanannya, yg katanya bisa menghasilkan milyaran ton hasil ikan, yg memiliki ribuan ragam flora dan fauna. Namun, penikmatnya bukanlah anak negeri sendiri.

Hei, apa kamu fikir saya sedang mendramatisir keadaan? Berusaha meraih simpati kamu dgn membuat adegan kolosal seperti sepenggal paragraf di atas. Kalau kalian fikir seperti itu, kalian salah. Justru inilah fakta di indonesia, fakta dimana potensi kekayaan alam bumi kita dgn mudah dirampok, dijajah, dihancur leburkan oleh orang asing, sedang kita hanya diam sembari duduk santai menikmati limbah mereka. 

“Ah itukan masalah kecil!” celetuk seorang kawan yg sedang ‘memancing’ di hidungnya.

“Kecil bagaimana?”

“Jangan dibesar2kan dech...”

“Bagaimana tidak dibesar2kan, kamu saja masih ‘berjualan’ ijazah ke sana kemari!”

“Loch apa hubungannya?”

“Itulah masalahnya... sekarang ini indonesia sedang dikuasai oleh asing, dijajah oleh peradaban barat yg dimotori oleh Amerika, Inggris dll. Nah, berbekal dgn itu, barat saat ini mengadopsi peradaban kapitalisme yg mengandalkan modal di atas segala2nya. Bayangkan, jika PLN mengharap profit, PDAM mengharap profit, & seluruh perusahaan di indonesia ini yg notabene merupakan perusahaan yg diperuntukkan utk rakyat itu mengharap profit?”

“Lantas?” selidiknya

“Maka, rakyat akan membayar mahal, rakyat akan tersiksa oleh beban yg diberikan oleh perusahaan2 tersebut! Imbasnya kemiskinan, kelaparan terjadi di mana2, bukan saja orang yg skg ini sdg miskin2nya yg akan mengalami itu semua, tapi utk jangka panjangnya, utk anak, cucu kita nanti ke depan bagaimana? mau makan apa mereka semua? Dgn begitu saat ini pemerintah sedang gencar berlepas tangan thdp permasalahan2 tersebut, pemerintah spt tidak mau tahu akan kemelut yg sedang dihadapi oleh orang2 miskin, orang yg saat ini sedang mengengadahkan tangannya meminta2 di jalan2... bukankah itu semua karena sistem kapitalis!”

“Kapitalis? Seperti kapitalisme di indonesia adalah kapitalis bermartabat!” 

“Bermartabat embahmu!! Di belahan bumi manapun yg saat ini menerapkan kapitalisme sbg ideologi negaranya, bukannya sejahtera justru menderita akibat diterapkannya kapitalisme, apatah mungkin kapitalisme martabat yg kamu sebutkan itu memberikan kesejahteraan bagi rakyat, nyatanya kesejahteraan masih jauh di depan mata.”

“Apakah demokrasi tdk memberikan kesejahteraan kpd rakyat, krn rakyatlah yg memilih pemimpin yg memiliki visi MENSEJAHTERAKAN RAKYAT? Bukankah itu merupakan bagian dari upaya mensejahterakan rakyat?”

“Brur, kamu tau gak? Bagaimana demokrasi dijalankan? Demokrasi dijalankan bukan karena visinya utk mensejahterakan rakyat, itu hanya dalih agar mereka terpilih, faktanya MENSEJAHTERAKAN RAKYAT bukanlah bagian yg termaktub di dalam visi & misi mereka dlm membentuk serta menjalankan partai, faktanya upaya agar rakyat ini sejahtera masih sangat pragmatis, bagaimana partai2 meraih simpati rakyat dgn menebar kardus mie instan dimana, menebar uang di mana2, membikin kaos, spanduk, baliho dll itu semua utk apa? Ya agar mereka terpilih! Tentu upaya mereka itu semua bukan tanpa pamrih, pamrih tetap mereka harapkan dgn apa? Dgn lobi sini lobi sana mengumpulkan dana agar ‘perjalanan’ partai serta kandidatnya mulus hingga terpilih, ujung2nya dana yg sudah dikeluarkan itu pun bukan tanpa sebab, karena dana sebelumnya yg mereka pakai harus balik lagi ke kantong2 mereka, baik itu individu maupun perusahaan.”

“Apa hubungannya dgn kesejahteraan boss..?”

“Hehe.. pertanyaan kamu ini ngacok, atau pura2 gak tau!? Ya sudah jelaslah, bagaimana sepak terjang elit2 politik kita, kerjanya ‘honey moon’ alias jalan2 yg tdk begitu besar manfaatnya bagi rakyat, ada yg kerjanya sidang terus2an namun hasil yg diharapkan --dari sidang tsb-- hanya sebatas kenaikan gaji pegawai negeri & anggota dewan, ketertiban kota --penggusuran pedagang kaki lima dst--, proses liberalisasi ekonomi --UU PMA, UU Energi, dll--, alih2 mensejahterakan rakyat, justru pembahasan mereka masih jauh dari itu semua!”

“Tapikan kita mesti sabar, mereka kan juga manusia yg punya salah & khilaf.”

“Tapi sampai kapan, sampai kapan rakyat kita menunggu mereka itu semua.. rasanya sudah beberapa tahun ini, dari era reformasi yg katanya merupakan era perombakan besar2an thdp sistem demokrasi, nyatanya tidak menyelesaikan masalah malah reformasi menambah masalah yg bertumpuk2!”

“Sistem demokrasi kan bukan di indonesia saja, di negara lain pun dgn demokrasi rakyatnya bisa sejahtera tanpa harus ribut!”

“Demokrasi itu sistem manipulatif! Sistem yg hanya berdasarkan angka2 & data2 tapi fakta di lapangan berbeda! Bush yg katanya Irak kini menuju demokrasi yg lebih baik, nyatanya rakyatnya lebih memilih hidup di era Saddam Husein daripada pendudukan oleh tentara Bush, sedang Saddam Husein semenjak berkuasa tdk mengambil demokrasi sbg sistem negaranya. Kapitalisme yg melahirkan demokrasi memang memberikan kesempatan yg sama (equality of opportunity) kpd setiap anggota masyarakat. Namun, dlm kenyataannya, ia bersifat diskriminatif bahkan rasis!”

Tulilit... tulilit...

Hp Nokia kawan saya itu berbunyi, dia menarik diri sembari mengacungkan jempolnya ke arah saya...
Beginilah, jika kapitalisme hidup di indonesia, dia senantiasa berusaha meraih simpati rakyat dgn kehalusan budi bahasanya, melalui iming2 dolarnya, melalui seluruh kekuatan yg ada, intinya hanya satu, agar umat Islam di buat bodoh2 hingga akhirnya di binasakan dari muka bumi ini. [pemulungsampahjalanan]