saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Sabtu, 04 April 2009

revolusi kontemporer


Perjalanan zaman terus berlalu, pd zaman2 tertentu itu pula muncul org2 yg memegang tanggung jawab perubahan zaman dipundaknya (agent of change), tanggung jawab itu pula yg dimiliki oleh setiap insan yg memiliki keyakinan atas teori yg dimilikinya, tdk hanya sekedar teori, namun praktek di masa lalu pun telah dijalani (pengalaman sejarah). 

Berbekal itu semua, ada yg menarik atas perubahan zaman tersebut, ketika rasa nasionalisme (pemerintahan boneka) mulai luntur & ditinggalkan oleh pengembannya, muncul rasa persatuan global (satu pemerintahan dunia), nasionalisme mulai ditinggalkan dan dicampakkan, krn nasionalisme mulai mengeluarkan bau busuknya, nasionalisme mulai menampakkan kemunafikannya, disaat itu pula kita terus dituntun untuk memegang tali kekang guna meraih perubahan zaman tersebut --nasionalisme maupun persatuan global, manakah yg akan kamu pilih?

Nationality Revolution /Re-form (parsial)

Revolusi ini lahir dari semangat nasionalisme yg tinggi. Sebuah paham yg mengatur agar sebuah wilayah --negara-- terkotak-kotak, terkavling-kavling, dilain sisi, orang yg memegang kotak2 tersebut mulai mengambil peran masing2 --kendali-- di dlm kotak. Manusia di atur (di-mindset) otaknya sedemikian rupa agar senantiasa berada di dlm kotak yg telah terpasang pagar betis pembatas, jika sedikit saja keluar --dari pagar-- maka sbuah sanksi ada di dpn mata.

Paham nasionalisme sejatinya tdk memberikan pembeda apapun, pd intinya paham ini “mengajak” agar manusia dpt “diatur” sedemikian rupa sehingga peraturan2 yg dibuat sendiri oleh “pembuat pagar” akan berjalan lebih efektif. Anehnya, manusia yg berada di dlm kotak dgn sukarela menyerahkan “buah hatinya” kepada pembuat peraturan & dgn pongahnya berkata lewat jargon2nya --ilusi, “ini Negara kita! Tempat lahir kita! Tempat mati kita! Tempat juang kita! Tempat rumah, keluarga, dan anak, cucu nanti tinggal! Persetan dgn Negara lain!!” Begitu pula dilain Negara, nyaris tidak ada bedanya.

Sebuah revolusi semu, yg tdk memberikan pemecahan & pencerahan thdp akar permasalahan, revolusi ini memang terkesan membakar semangat stiap org yg berjiwa nasionalis, namun pada kenyataannya, revolusi semacam ini hanya menguntungkan pucuk pimpinannya saja tanpa memberikan kontribusi apa2 kpd bawahannya, mereka --pemimpin-- diibaratkan pendobrak pada jaman tertentu, memberikan legimitasi thdp setiap perbuatannya asalkan merubah kondisi melalui konsep perubahan yg dibawa.

Revolusi semacam ini diibaratkan revolusi yg setengah2, revolusi yg hanya mampu memberikan jalan keluar bagi kondisi pd satu sisi, sedang sisi yg lain tetap berada pd jalur (mainstream) yg lama (unchange) --tetap dibiarkan, dalihnya memang membawa perubahan, namun faktanya perubahan yg diharapkan tdk pernah datang (mengejar bayang2). Di Indonesia, reformasi telah berjalan lebih 10 tahun, namun perubahan yg diharap tak kunjung datang.

Revolusi nasionalis ini pd masa mendatang akan keluar dari persembunyiannya, dimotori oleh anak2 muda & berusaha membangkitkan kembali rasa nasionalisme-nya & berupaya dgn cara apapun (black campaign) guna membredel setiap penghalang yg akan membangkitkan rasa --semangat-- nasionalisme yg mereka miliki.

Jika diambil permisalan, revolusi ini ibarat segerombolan serigala yg memperebutkan daging sapi yg tak berdaya, mereka dgn rakus menarik, merobek daging yg hendak akan dimakan, tanpa memperdulikan serigala yg lain --rakus.

Nation God Way Revolution (Absolut)

Satu hal yg harus disadari adalah, mempersatukan sebuah masyarakat/negara itu sungguh sulit, namun sesulit apapun, persatuan sebuah masyarakat adalah sebuah keniscayaan. Niscaya, karena pengalaman sejarah telah membuktikannya, berbeda dgn negara2 bangsa di Eropa sana, mereka tdk memiliki persatuan, Uni Eropa? Maaf, persatuan mereka hanya didasarkan kpd kepentingan2 sesaat & bukan senasib sepenanggungan. Niscaya, krn kalam illahi telah memberikan garansi kepada manusia yg yakin akan keniscayaan tersebut. 

Melalui revolusi semacam ini, diharapkan akan didapatkan kurang lebih 2 hal, pertama, manusia dpt menjalankan agamanya masing2 tanpa ada rasa tertekan dan terintervensi thdp pihak lain di luar agamanya --termasuk islam, kedua, manusia akan mendapatkan kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran yg tak pernah didapatkannya di luar ideologi ini. Berbicara ideologi, hanya Islam satu2nya yg memiliki ideologi mumpuni, ideologi paripurna yg tidak memerlukan perdebatan lagi hingga hari kiamat. Sebuah ideologi yg direstui oleh pencipta alam, bahkan oleh tumbuhan dan hewan sekalipun, karena rahmat turun melalui ideologi Islam tersebut. 

Maka, sudah selayaknyalah sebuah revolusi yg mengatasnamakan Islam perlu mendapatkan dukungan, bukan hanya kalangan non Islam, justru org Islam sendiri sudah sepantasnya mendukung bahkan memperjuangkan tegaknya ideologi ini. Dalam perjalanannya revolusi semacam ini bukan saja menemukan kemenangannya utk ideologi itu sendiri namun org yg berjuang --dibelakang-- dlm menegakkannya pun mendapatkan penghargaan langsung dari Tuhan semesta alam, yaitu berupa syurga beserta isinya.

Melalui revolusi jalur inilah manusia menemukan Tuhannya di akhirat --syurga-- kelak dgn wajah cerah dan ceria. Semoga kita mendapatkannya kelak --asalkan-- perjuangan meraihnya tdk melalui revolusi nasionalis, tapi revolusi ideologi Islam guna menghidupkan kembali kehidupan Islam seperti sedia dulu kala. Amin… [pemulungsampahjalanan]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar