saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Sabtu, 04 Agustus 2018

Islam tidak identik dengan Khilafah?

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin mengatakan sistem kenegaraan Indonesia tidak bertentangan dengan Islam. Sebab, Islam tidak identik dengan sistem khilafah. (https://news.detik.com/berita/d-3677005/kh-maruf-amin-tidak-benar-islam-identik-dengan-khilafah)

al mukarram Ma'ruf mengatakan NKRI tdk bertentangan dengan Islam, lalu mengatakan khilafah tidak identik dgn Islam? Sejenak saya memutar otak utk memahami maksud beliau, dan akhirnya saya dapat bahwa beliau sedang mengajak pembaca bahwa di Islam tdk ada khilafah yg ada hanya NKRI a.ka Demokrasi.

Demokrasi, Ekspor Paling Mematikan dari Amerika

William Blum, dalam bukunya yang berjudul Demokrasi ekspor paling mematikan dari Amerika (pent.), dengan tebal 460 halaman, secara singkat dapat di sampakan sebagai berikut :

“Rahasia untuk memahami kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah tidak ada rahasia,” demikian kalimat pertama yang ditulis oleh William Blum dalam bukunya ini. Menurut Blum, jika kita menyadari prinsip utama bahwa AS berupaya untuk mendominasi dunia, dan untuk tujuan ini AS akan menghalalkan segala cara, maka dengan mudah kita akan menganalisis berbagai kebijakan Washington. Blum menyodorkan data-data sebagai bukti dari pernyataannya ini, antara lain:

-sejak berakhirnya PD II, AS telah berupaya keras untuk menggulingkan lebih dari 50 pemerintahan di luar negeri yang kebanyakan dipilih secara demokratis

Sejarah Ibnu Saud Mengkhianati Khilafah Utsman

Pada tanggal 26 Desember 1915 ketika Perang Dunia I berkecamuk, pasukan Wahabi di bawah pimpinan Ibnu Saud mengkhianati Khalifah Utsmaniyyah dengan mengikat kerjasama militer kepada Inggris. Mereka kemudian menyerang Hijaz (Makkah dan Madinah) dan berhasil menguasainya.

Dua tahun kemudian, di bawah pimpinan Letnan Jendral Fakhruddin Pasha, pasukan Utsmaniyah merebut kembali Hijaz dari tangan Wahabi. Saat itu beliau bersumpah kepada pasukannya di depan makam Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam bahwa ia takkan menyerah kepada pasukan Wahabi maupun Inggris, sebagaimana wasiat yang ia terima dari Rasulullah dalam mimpi.

Demokrasi, Asli Indonesia atau Produk Impor?

Ust. Choirul Anam

Sering sekali kita mendengar seseorang menolak syariah dan Khilafah, karena menurutnya, syariah dan Khilafah bukan asli Indonesia. Baginya, ideologi penopang syariah dan Khilafah adalah ideologi hasil import, bukan digali secara langsung dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara demokrasi dengan ideologi final yaitu Pancasila.


Di sini, kami ingin mengajak semua pihak untuk menjawab dengan jujur: benarkah demokrasi itu asli Indonesia atau produk import?.

Dengan memahami permasalahan ini secara jelas, akan mudah bagi kita untuk menilai konsistensi argeumen seseorang dalam menolak syariah dan Khilafah. Jika memang demokrasi itu asli Indonesia, maka menolak syariah dan Khilafah dengan alasan produk import, maka penolakan itu dapat dinilai konsisten. Namun, jika ternyata demokrasi juga produk import, sementara seseorang menolak syariah dan Khilafah karena dianggapnya produk import, maka pernyataan jelas layak dipertanyakan konsistensinya.

*****

Dengan membaca teks-teks ilmu politik secara sekilas saja, maka kita akan langsung tahu sejarah demokrasi. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) yang artinya kekuasaan rakyat. Demokrasi tersusun dari dua suku kata, yaitu δῆμος (dêmos) yang artinya rakyat dan κράτος (kratos) yang artinya kekuatan atau kekuasaan. Demokrasi dipercayai muncul pada abad ke-5 SM (sebelum masehi) untuk menyebut negara-kota Yunani Kuno, salah satunya Athena.
Dipercayai bahwa rakyat Athena telah mendirikan negara yang dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507 SM dan dipimpin oleh Cleisthenes. Karena itu, Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena”.