saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Minggu, 04 Agustus 2019

Gambar tentera Islam Uthmaniyyah di pintu masuk Masjid Al-Nabawi lebih 90 tahun dahulu


Apabila Madinah diserang semasa Perang Dunia, Leftenan Idris menulis sebuah puisi yang berkait rapat dengan Nabi Muhammad ﷺ untuk menyatakan perasaan semua askar yang bersedia mempertahankan Madinah pada waktu itu.

Dalam ayat terakhir beliau berkata;

'Kami [orang-orang Uthmaniyyah] adalah hamba-hamba Haramiyyah selama-lamanya.
Sekalipun kita mati, jiwa kita akan menjaga makam kamu [Yā Rasūlullāh!].

Dulu nation state tdk ada, tentara khilafah turki utsman bisa mengirim tentaranya utk menjaga masjid nabawi slm perang dunia pertama krn faktor khilafah yg lintas negara, skg boro2 menolong palestina, suriah, myanmar, uyghur, dan negeri islam yg dilanda perang lainnya, yg dikirim hanya bantuan kemanusiaan itu pun ala kadarnya krn semua berasal dari ormas2 yg disumbang masyarakat... []

Senin, 14 Januari 2019

yang baik, yang belajar

yg baik tidak akan belajar dari yg tidak baik, baik yg belajar mau pun tidak tetap saja akan beda hasilnya jika tidak belajar menjadi baik, bagaimana dgn yg tidak baik agar menjadi baik seandainya yg baik itu tidak pernah mengajarkan kebaikan kepada yg tidak baik?

seandainya kebaikan sedikit lebih bijak mengajarkan kebaikan kpd yg tidak baik, bukan karena dasar ayat2 suci yg mengajarkan secara literal bahwa yg baik harus mendapatkan yg baik, dan yg tidak baik akan mendapatkan yg tidak baik juga, lalu di mana letak kebaikannya jika yg tidak baik harus selalu tersesat di wadah ke-tidak-baikannya?