saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Kamis, 18 November 2010

makna perang ideologi

Dari Kamus Wikipedia, ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata tersebut diciptakan Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan ‘’sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, cara memandang segala sesuatu, akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau serangkaian ide yang dikemukakan kelas masyarakat dominan –walaupun minoritas– kepada seluruh anggota masyarakat yang mayoritas.

Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai aqidah ‘aqliyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) plus aqidah naqliyah yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan. Di sini akidah ialah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan –di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan.

Dari definisi di atas, sesuatu bisa disebut ideologi jika memiliki dua syarat, yakni:

1. Ide yang meliputi aqidah ‘aqliyah dan aqidah naqliyah yang keduanya memberi jalan dan aturan bagi kehidupan dan masalah kehidupan. Jadi, ideologi harus unik karena harus bisa memecahkan problematika kehidupan.

2. Metode yang meliputi metode penerapan, penjagaan, dan penyebarluasan ideologi.

Jadi, ideologi harus khas karena harus disebarluaskan ke luar wilayah lahirnya ideologi itu. Jadi, suatu ideologi bukan semata berupa pemikiran teoretis seperti filsafat, melainkan dapat dijelmakan secara operasional dalam kehidupan. Menurut definisi kedua tersebut, apabila sesuatu tidak memiliki dua hal di atas, maka tidak bisa disebut ideologi, melainkan sekedar paham. Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.

Jadi, hakikat ”perang ideologi” dalam konteks ”perang melawan terorisme” seperti dimaksud AS dan sekutunya, termasuk di dalamnya aktor-aktor individu yang ada di Indonesia, dapat diartikan menjadi tiga hal yaitu:

1. perang terhadap sistem keyakinan, jalan hidup, dan sistem kehidupan;

2. perang terhadap pelaksanan dan penyebarluasan dari kosep-konsep pemikiran yang bersumber dari sistem keyakinan hidup;

3. ”pemusnahan” terhadap kelompok/individu yang melaksanakan dan memiliki pemikiran/ideologi yang bertentangan dengan ideologi dan kepentingan AS dan sekutunya.

Kepentingan ekonomi-politik

Setelah Perang Dunia II berakhir, dunia memasuki era Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS. Pada era ini, ada perlombaan persenjataan, perebutan pengaruh ideologi, dan peningkatan fungsi spionase (mata-mata/intrik intelijen) tanpa ada perang konvensional terbuka. Upaya lain yang tak kalah pentingnya adalah melalui tekanan ekonomi, pergerakan diplomatik, propaganda, dan bahkan pembunuhan.

Pada era Perang Dingin ini, kemampuan AS memanipulasi negara-negara Islam dan kelompok-kelompok Islam di dunia untuk berada di pihak mereka –dengan masuk dan menyusup serta memberikan simpati-simpati palsu yang pada dasarnya hanya menguntungkan kepentingan negara mereka sendiri– pada akhirnya mampu mengalahkan ideologi komunis Uni Soviet dan kroninya. Kepandaian kaum kapitalis pimpinan AS dalam membaca dan mempengaruhi berbagai aliran dan kelompok Islam –yang secara tegas dan nyata menentang ideologi komunis– memberikan keleluasaan kepada kaum kapitalis liberal untuk memperalat umat Islam dan negara-negara Islam sebagai ujung tombak melawan kaum komunis.

Setelah berakhirnya era Perang Dingin, dunia bipolar berubah menjadi unipolar. Pada masa ini terjadi transformasi radikal dalam tata hubungan Timur-Barat dan Barat-Islam. Berbagai bentuk keterbatasan AS membuat mereka memutar otak untuk dapat mempengaruhi dan memenangkan dominasi atas dunia. Maka metode yang efektif dan efisien untuk memenangkan dominasi ini adalah jalan propaganda.

Kerajaan ekonomi dunia yang dikuasai oleh AS tetap eksis dan bertahan dengan segala keterbatasan sumber daya alam yang mereka miliki. Filsafat ekonomi-politik neoliberalisme memandang manusia beserta seluruh aspeknya semata-mata sebagai homo economicus dan menetapkannya sebagai satu-satunya model yang mendasari tindakan relasi manusia.

Di antara propaganda mereka adalah senjata pemusnah massal yang dapat membahayakan dunia. Dengan alasan itu AS menginvasi Irak. Setelah Irak takluk, AS melakukan propaganda lanjutan dengan cara membayar dan menyogok koran-koran Irak melalui perusahaan Lincoln Group agar memberitakan bahwa pihaknya yang telah menjatuhkan kelompok-kelompok perlawan di Irak dan keberhasilan AS membangun kembali Irak. Lusinan artikel ditulis militer dan Departemen Pertahanan AS yang kemudian ”dipaksakan” dimuat di koran-koran Irak sebagaimana diungkap Los Angeles Time seperti dilansir Sydney Morning Herald.

Propaganda yang akhir-akhir ini sering didengungkan AS dan kroninya adalah terorisme. Dibalik isu itu, sebenarnya tersembunyi ketakutan besar yaitu bangkitnya kekuatan khilafah Islam dan kekuatan ekonomi Cina dan India. Propaganda untuk menghambat bahkan menutupi perjuangan umat Islam semakin tampak jelas. Berbagai pemikiran tentang konsep Barat terhadap pandangan-pandangan Islam muncul. Ideologi Islam pun selalu dipertentangkan dengan berbagai pemikiran kapitalis liberal mereka.

Modus operandi ideologi yang digunakan untuk melemahkan lawan ideologi AS dan sekutunya adalah unifikasi dan fragmentasi. Yang pertama adalah menempatkan bahwa seolah-olah kaum kapitalis liberal beserta seluruh ideologinya adalah yang benar dan membawa misi Tuhan serta wajib disebarluaskan. Juga menempatkan ideologi selain kapitalisme liberal sebagai sebuah sistem yang jahat, kejam, tidak berperikemanusiaan, diktator, dan pengikut setan.

Hal itulah yang menjelaskan mengapa AS selalu memasukkan Irak dan Afghanistan –sebelum diinvasi– dan Iran ke dalam ”poros setan”. Hal ini pula yang menjawab mengapa George Walker Bush mengatakan ”Tuhan berbisik dan menyuruhnya berperang di Afghanistan dan Irak untuk mengakhiri tirani dan kediktatoran.”Modus operandi yang kedua adalah dengan memecah belah umat Islam sehingga muncullah kelompok-kelompok Islam dengan julukan moderat, liberal, kultural, radikal, fundamentalis dan sebagainya. Kelompok-kelompok Islam yang mendukung dan mengusung ideologi kapitalis liberal dimunculkan sebagai ‘Islam yang benar’, Islam yang sesungguhnya, dan Islam demokratis.

Corporatocracy

Dalam soal demokrasi ini ada fakta menarik yang perlu kita lihat sebagai contoh hipokrasi AS. Daniel Pipes, salah seorang arsitek perang Irak dan juru kampanye baru tentang demokrasi di Timur Tengah, mengatakan,”Amerika harus memperlambat proses demokrasi untuk mencegah pemerintahan Islam berkuasa di negara-negara Arab.”

AS khawatir jalan demokrasi akan membawa kemenangan bagi partai-partai Islam dan kekuatan Islam di Timur Tengah. Karena itu, AS lebih memilih menghentikan laju demokrasi yang akan memberikan kemenangan partai-partai Islam daripada ”menghormati” demokrasi yang mereka agung-agungkan. Rupanya, demokrasi bagi AS adalah demokrasi yang mendukung keberadaan sistem kapitalisme-liberal mereka. Di luar itu, jangan harap AS menganggap sebuah sistem sebagai sistem demokratis.

John Perkins dalam bukunya Confession of an Economic Hit Man menyebut dengan tepat istilahnya sebagai corporatocracy. Yaitu demokrasi yang menjadi penopang kekuasaan perusahaan-perusahaan AS untuk menghisap kekayaan negara-negara seperti Indonesia dan menindas mayoritas umat.

Dalam konteks perang ideologi dan memapankan kepentingan ekonomi politik AS ini pula, upaya untuk mengubah kurikulum pesantren yang didanai AS sebesar 157 juta dolar AS, menjadi hal yang patut diwaspadai. Karena perang ideologi tersebut telah secara jelas menempatkan para pejabat dan sebagian kelompok elite di Indonesia menjadi ”antek AS”, baik secara sukarela maupun karena ”terpaksa”.

Penghembusan isu teroris ini selalu mendominasi seluruh kegiatan umat Islam. Hal ini dilakukan agar setiap kegiatan umat Islam dapat dibatasi, sehingga prinsip kapitalisme dan liberalisme yang dianut AS dapat semakin leluasa merasuk ke negara-negara Islam. Karena tidak adanya kontrol secara sistematis dari para pemuka agama Islam, dengan mudah AS menguasai umat Islam terutama di Indonesia. Dengan demikian, AS dengan mudah mempertahankan ”kerajaan ekonomi”-nya yang menggunakan sistem jahiliyah dan zalim.
Melakukan perlawanan terhadap sistem yang jahil dan zalim secara membabi buta dengan menebar bom di mana-mana tidak menyelesaikan masalah, malah justru merugikan umat dan negara-negara ketiga secara keseluruhan. Bukankah sistem jahiliyah dan zalim menghendaki kita terjebak dalam kesesatan sehingga gampang digiring ke jurang kehancuran dan ladang pembantaian? Perlawanan terhadap sistem jahiliyah dan zalim harus dilakukan melalui pemikiran yang konsepsional dan melalui tindakan yang strategis, agar tidak menjatuhkan korban sia-sia dan mubazir. []

memorandum

kami pendukung demokrasi

atas nama demokrasi, ribuan nyawa melayang di afghanistan, irak, dan belahan bumi dunia islam lainnya, sedang pemimpin-pemimpin hanya bungkam seribu bahasa.

atas nama demokrasi, anak-anak kami di telantarkan tidak bersekolah, bukan karena anak kami bodoh atau tdk memiliki alat transportasi ke sekolah tapi karena kami tidak memiliki dana utk membayarnya (sekolah).

atas nama demokrasi, kami harus gigit jari, bukan karena tidak kebagian nasi waktu open house di istana negara, tapi sumber daya alam kami di angkut ke luar negeri dgn harga murah, minyak bumi dan gas kami di curi oleh maling-maling berdasi yg kalau turun dari mobil mengumbar senyum sembari menenteng uang hasil penjualan harta (sumber daya alam) kami.

atas nama demokrasi, perilaku generasi muda kami seperti binatang, pemerkosaan, pencabulan, free sex, pornografi, hampir tidak ada bedanya dgn babi yg beradegan mesum di kandang. foya-foya menjadi kegandrungan generasi muda kami.

atas nama demokrasi, agama kami dipermainkan, diperalat, bahkan demokrasi yg mereka gunakan membuat kami jauh dgn agama kami sendiri sehingga kami tidak mengenal siapa tuhan kami, nabi kami, kitab asli kami, mereka seenaknya memainkan regulasi yg tidak kami mengerti kemana capaiannya, mereka seperti hendak memperebut kekuasaan demi perut sendiri.

atas nama demokrasi, anak kelaparan tidak lebih berharga di banding intan yg ditemukan di tengah penderitaan kami, mereka seenaknya menginjak harga diri kami, mereka tidak bergeming ketika mendengar kesakitan dan derita kami yg sekarat karena kelaparan, mereka dgn pongahnya hanya berdelik senyum tapi perbuatan tak pernah memuaskan kami, itu kah pemimpin yg kami pilih?

atas nama demokrasi, keindahan toleransi agama kami mereka rusak, tatanan kekeluargaan yg sudah kami rajut puluhan bahkan ratusan tahun remuk oleh karena kerakusan dan sifat adu domba di antara pemimpin kami, ini kah pemimpin yg kami pilih melalui demokrasi?

atas nama demokrasi, segala peluh kerja keras kami mereka rampas menggunakan undang-undang dan peraturan yg mereka buat sendiri, hasil usaha dan keringat kami mereka sikat dan hanya menyisakan kulit yg tidak berarti buat kami, inikah pemimpin yg kami pilih melalui prosedur demokrasi?

atas nama demokrasi, akhlak kami tidak beradab lagi, mereka tidak mempedulikan habitat kami yg harus hidup di tengah perkampungan kumuh perkotaan, di bawah jembatan yg harus mendengar suara mobil dan raungan motor berulang kali, apakah kami bisa menolaknya?

atas nama demokrasi, bayi harus mati sia-sia akibat pergaulan yg tidak di atur pemerintah, gadis-gadis harus hancur hidupnya akibat pemerintah yg tidak becus mengurus pergaulan kami, pemuda-pemudi yg gemar glamoritas dan materialistis akibat pemerintah adalah ujung pangkal keteladanannya.

atas nama demokrasi, kami tidak menginginkan hal ini jika seandainya pemerintah juga yg menginginkannya. biarlah mereka hidup atas nama demokrasi karena kami bukan pendukung demokrasi --apapun namanya-- kami ingin hidup dgn Tuhan kami yg telah memberikan napas, air, tanah dan jagad alam raya ini utk kami kuasai dgn syariatNya dan bukan yg lain.

salam dari insan yg tak pernah lelah menolak demokrasi.

DEMOKRASI SONTOLOYO!!!

catatan dari seorang yg tidak mengenal demokrasi, tidak mengenal kapitalisme, sosialisme dan para dedengkotnya, tetapi masih mengenal dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa saja, mengenal akhlak Nabi-Nya, mendalami dan mengarungi belantara ilmu-ilmu alam yg diturunkan Allah rabbul 'alamin. []

neo feodal ala indonesia

kadang saya sempat berfikir, kalau pajak yg diambil dari rakyat kemudian masuk ke kas negara, apakah itu sepenuhnya akan digunakan utk rakyat? sedangkan pemerintah tidak pernah memberitahu secara transparan --baik melalui media cetak & elektronik-- perihal kemana pajak itu akan digunakan. kebanyakan dari kita hanya menerima "beres" dan "asal jadi" semua keadaan pajak itu ketika di setor ke dinas perpajakan tanpa tau kemana akan digunakan.

jika dalihnya utk membayar pegawai yg bekerja kpd pemerintah (bisa di bilang pns), membangun infrastruktur dan fasilitas memadai lainnya, lalu bagaimana dgn pengemis, karyawan swasta, tukang becak yg notabene bukan sbg abdi pemerintah secara langsung tetapi juga warga negara apakah harus di nomor duakan? dlm arti tidak mendapat bagian dari pendapatan pajak yg diterima pemerintah. seharusnya penguasa harus memberikan noble penghargaan kepada pengemis, tukang becak, tukang sayur, buruh pabrik, buruh bangunan atas jasanya yg tak kenal lelah sudah membayar pajak setiap hari kepada pemerintah. beda halnya dgn pegawai negeri, mereka mendapatkan penghasilan (gaji) yg justru di kembalikan dlm bentuk pajak --apa pun itu bentuknya.

kawan-kawan bisa menjumpai pajak dlm kehidupan sehari-hari. bangun pagi kita menghadapi sarapan mi goreng yg harganya bukan premium lagi (harga langsung produsen) tetapi sudah di bebankan dgn pajak, menggunakan sikat & pasta gigi yg telah di bebankan pajak, mandi pun masih menggunakan sabun dan shampo yg didlmnya udah dibebankan pajak. seluruh kehidupan kita telah di bebankan dgn pajak, bahkan jika kamu makan di warung murah sekali pun itu juga sudah di bebankan ke pajak, mulai dari antar jemput bahan baku (bensin, solar de el el), alat-alat dapur utk mengolah bahan pangan itu pun tidak lepas dari pajak.

seluruhnya sudah di bebankan ke rumusan pajak pertambahan nilai, belum lagi hal lainnya. maka pantas jika pemerintah kita hampir 90 persennya dihidupi oleh rakyatnya sendiri melalui instrumen pajak, dari baju presiden, rumah, mobil, perkakas dapur, perabot rumah tangga, naik ke tempat tidur dan dandanan istri presiden pun di biayai oleh pajak yg di bayarkan oleh rakyat.

regulasi semacam ini lah yg membuat pemerintah masih eksis hingga detik ini. saya saja yg tidak akan membuat NPWP kapan pun tidak akan membayarkan pajak itu sampai pemerintah memberikan transparansi data kemana uang saya akan digunakan, walau pun sebenarnya saya makan dan minum sudah di bebankan ke pajak.. aarghhhh. inilah contoh negara neo-liberalisme yg tengah meluncur ke negara feodal, negara yg tidak mengakui batas-batas dan norma-norma --sekali pun legislatornya orang yg memiliki agama--, bagaimana pun juga fakta keekonomian rakyat sangatlah sedikit, tidak semua memiliki akses data kemana hendak mencari sesuap nasi yg murah karena toh seluruhnya sudah sangat "diberatkan" oleh pajak.

padahal, sumberdaya alam yg dimiliki indonesia sangat mungkin utk menutupi bahkan menutupi alokasi pajak yg dibayarkan rakyat. mirisnya, penguasa tiran ini justru menjual aset sumberdaya terpenting itu utk asing, bagaimana hendak memakmurkan dan mensejahterakan rakyat kalau fakta seperti ini justru dibebankan kepada rakyat melalui regulasi pajak yg sangat tidak masuk akal. []

Kamis, 04 November 2010

42 Hal Yang Tidak Diketahui Anak Tentang Ayahnya

1. Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

2. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

3. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

4. Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi sebenarnya lebih menyenangkan.

5. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

6. Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

7. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti berenang di air setelah ia melepaskanya.

8. Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

9. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.

10. Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup

11. Ayah benar-benar senang membantu seseorang...tapi ia sukar meminta bantuan.

12. Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..."tidak terlalu mengecewakan" ^_~

13. Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

14. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

15. Ayah akan sangat senang membelikanmu makanan selepas ia pulang kerja, walaupun dia tak dapat sedikitpun bagian dari makanan itu

16. Ayah selalu berdoa agar kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya

17. Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

18. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

19. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

20. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu.

22. Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.....
23. Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

24. Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....

25. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

26. Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak"

27. Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin

28. Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap rokok dikamar mandi.

29. Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

30. Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya....

31. Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....

32. Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

33. Ayah tidak suka meneteskan air mata .... ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya,dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

34. ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster...

35. tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

36. Ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

37. Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,, jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan
cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

38. Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa
melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"

39. Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....

40. Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...

41. Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....

42. Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya. [http://unikboss.blogspot.com/2010/11/42-hal-yang-tidak-diketahui-anak.html]