saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Rabu, 16 Februari 2011

decision

jebreeett... saya pun terjatuh setelah jas hujan tertarik kebawah oleh putaran rantai. Alhamdulillah waktu itu saya tidak apa2, hanya luka dan lecet kecil saja.

dua hari sebelum itu, ada kawan2 bertandang ke asrama yg dulu pernah 8 tahun menjadi tempat bernaung saya. kami bercerita tentang bagaimana merawat anak-anak.

apalagi kalau bukan anak kecil (bayi) karena memang saya belum terlalu tua utk punya anak 20 tahun.. hahaha...

dia mengisahkan, kalau harus meninggalkan anak yg baru 4 bulan itu utk bekerja seharian, teman saya itu memang suami istri menjadi abdi negara (PNS).

dan dia mengharapkan suatu saat nanti akan berkumpul kembali dalam satu rumah, karena selama ini anaknya selalu di asuh oleh orang bayaran di depan rumahnya.

oh, saya lupa memberitahu, teman saya itu dipisahkan oleh jarak, maksud saya mereka bekerja berbeda daerah dan si anak tentunya di pegang oleh istri.

kala itu, saya melambung-lambung merombak-rombak jalan nostalgia cerita dulu ketika istri saya di "paksa" menjadi abdi negara (PNS) oleh saudaranya.

waktu itu, saya langsung tidak menyetujuinya, mengapa? ah kalian tau sendiri jawabannya. istri saya pun tidak bisa berbuat apa pun selain mengiyakan kemauan saudaranya.

walau pun dia tahu bahwa perintah suami adalah yg utama di banding saudaranya sendiri. saat itu saya pun galau menghadapi hal semacam itu.

lambungan itu pun kembali ke cerita kawan saya. yap, benarlah memang, keputusan sekarang adalah keputusan yg akan menentukan kita ke depannya.

mau apa kita ke depannya adalah keputusan kita hari ini. dan lagian memang keputusan yg diambil adalah konsekuensi kita menghadapi masalah yg akan diterima nantinya.

sakit rasanya saya bangun dari kecelakan jas hujan yg tertarik rantai motor itu, agaknya memang keputusan saya tidak mengacingkan jas hujan ternyata berbuah kecelakaan seperti yg saya alami pagi tadi.

Senin, 14 Februari 2011

happy fucking valentine's day

kan pembagiannya udah jelas, hari raya agama islam sudah dijelaskan di dalam al quran dan hadits, tinggal umat islam mengikuti dan merayakan dengan sewajarnya (sesuai ketentuan yg berlaku).

sedang agama non islam memiliki juga hari raya yg dirayakannya masing, kristen, katolik, yahudi, budha, hindu dan lain sebagainya.

sedang bila kita berbicara tentang valentine day (fuck off!!), kalau di telaah di dalam alquran dan hadits memang 10000000000000 % ga ada keterangannya yg menjelaskan bahwa itu hari memang miliki umat islam.

yg anehnya justru umat islam pada nyebrang hari raya (dengan semangat 45) berupaya menjadikan hari itu memang utk mempersiapkan segenap keperluan utk menyambut bahkan merayakannya.

yg bathil sudah jelas, dan yg benar sudah jelas. yg gelap sudah jelas, dan yg terang sudah teramat sangat jelas diterangkan.

agamamu agamamu, agamaku agamaku. hari rayamu adalah hari rayamu dan hari rayaku bukan milikmu!

Senin, 07 Februari 2011

melawan tirani tanpa anarki

tahukah kamu, tanah yg bercampur darah itu?
itu bukan darah para komprador yg kerjanya hanya menadahkan tangan saja
itu bukan pula darah para pengkhianat rakyat yg kerjanya menghamba
tapi itu adalah darah para penegak kebenaran
bukan dgn senjata
bukan pula dgn bom molotov
tetapi dgn lisan dan tulisan

tahukah kamu, jasad yg dipenuhi oleh jahitan itu?
itu bukan jasad para jongos yg kerjanya mengharap subsidi
itu bukan pula jasad para munafikin, musyrikin yg selalu lempar batu sembunyi tangan
tapi itu adalah jasad para penegak kebenaran
bukan dgn senjata
bukan pula dng bom molotov
tetapi dgn lisan dan tulisan

dan tahukah kamu, dimana para tiran ketika para penegak kebenaran itu kehilangan nyawanya satu per satu?
mereka tengah mendonorkan darah mereka sendiri kepada para penguasa taghut yg tak tau malu
mereka tengah mengorbankan rakyatnya sendiri kepada para penguasa taghut yg tak tau di untung
mereka tengah bertelekkan di ruang mewah bertiupkan air conditioner yg justru di bayar oleh rakyat

ya, rakyat yg mereka khianati
rakyat yg telah memberikan satu-satunya penyambung hidup
para tirani begitu goblokh!
sampai-sampai tuannya sendiri menikam dari belakangnya.
mereka telah terperdaya
mereka begitu masyhuk menikmati darah dan keringat yg diperas oleh rakyatnya sendiri
untuk kemakmuran tuannya yg tidak disukai oleh rakyat

melawan tirani bukan dgn cara anarki
keanarkian justru melindungi para tirani
hanya waktu yg akan menjawabnya...