saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Selasa, 20 Desember 2011

Kisah Nyata: Ketika Sri Sultan HB IX terkena tilang di Pekalongan

Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis , pukul setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir.
Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti dihadapannya.
Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat.
“Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes.
Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh.

Selasa, 13 Desember 2011

tafakur 2

ya Allah, mudahkanlah jalan hamba
ya Allah, perlihatkanlah mana yg buruk dan tidak baik
ya Allah, jadikanlah hamba pribadi yg baik dan tidak lekas putuh asa
ya Allah, tuntunlah hambamu ke jalan yg benar

ya Allah, berikanlah hamba kesempatan utk kedua kalinya
ya Allah, perbanyaklah ujian yg hamba mampu terima jika itu memang selayaknya
ya Allah, jadikanlah hamba mampu menjalani ujian yg Engkau berikan
ya Allah, aamiin...

Selasa, 22 November 2011

Bahaya Imunisasi & Konspirasi Yahudi

Tulisan ini diambil dari tulisan Tio Alexander yang memaparkan adanya konspirasi dalam program imunisasi yang digalakkan pemerintah. Semoga menjawab semua ke ingin tahuan sahabat semua, meski ini hanya sebagian. Ada banyak buku yang bisa menjadi referensi. Silahkan menambah pengetahuan dengan membaca buku-buku tentang bahaya imunisasi. Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional.

Dan kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :

The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS).
~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”

Wah hebat sekali ya penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis. :shock:

Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.

Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?

“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”
~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika

“Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University

“Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.”

~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris

“Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional

“Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962

“Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional

“Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika

“Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.”
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”

Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.
Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.

Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?

Menurut penelitian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.

Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.

Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.

Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?

DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.

Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.

Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?

Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?

Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.

Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.

Babi dalam Vaksin.

Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut :

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3

Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :

“Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.”

Imamat 11 : 7-8

Lalu mengapa Allah mengharamkan Babi?

1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.

Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :

Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda

Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda

Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino.

“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan ITB

Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.

Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.

2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.

Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakuak test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :

Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.

Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”

Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.

3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.

Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.

4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi

Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.

5. Sifat aneh babi lainnya.

“Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.

Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.

Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).

Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.”

~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra

Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.

* Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
* Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
* Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
* Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.
* Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
* Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.
* Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.
* Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.
* Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
* Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”
* Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
* Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.
* Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
* Dan masih banyak lagi.

Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?

Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.

Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.

SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.

Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.

Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya.

Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.

Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.

Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?

Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.

Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr

Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.

Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”

Seorang kakek men-tahnik cucunya yang belum lama dilahirkan

Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.

Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.

Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.

Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.

Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.

Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.

Penutup

Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-laki saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda yang mereka lakukan.

Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6

Masih banyak sumber yang belum saya paparkan di sini. Termasuk bagaimana teknologi pengetahuan Islam menyingkap bagaimana setan dapat menjadikan manusia menjadi jahat melalui makanan yang haram yang kita konsumsi. Insya Allah lain waktu saya dapat menjelaskannya.

Semoga Allah memberkahi dan melindungi kita semua. Tri.M

Rabu, 16 November 2011

The Untold Story: Kisah-kisah nyata syaikh Usamah bin Ladin yang belum pernah dipublikasikan (4/tamat)

Bagaimana taktik syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah untuk menguras energi, personil, dan persenjataan Amerika dan sekutunya di pegunungan Afghan sejak invasi militer pada bulan Oktober 2011? Di tengah gencarnya bombardir militer ISAF terhadap posisi mujahidin Afghan, bagaimana cara syaikh Usamah membangkitkan semangat tempur para komandan dan ikhwah mujahidin? Bagaimana jalannya perang dalam masa-masa paling berat pasca mundurnya Taliban dari Kabul tersebut? Asadul Jihad ats-Tsani menuturkan kembali momen-momen krusial tersebut dalam artikel berikut ini.
Kisah # 43
Syaikh Usamah bukan tipe orang yang memaksakan kehendaknya dalam urusan militer maupun urusan strategi. Beliau juga belum pernah diketahui memaksakan pendapat pribadinya. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, beliau selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Kisah # 44
Pernah beliau memberikan arahan kepada mujahidin untuk pergi dari Afghanistan ke Kuwait pada saat Saddam Husain menyerang Kuwait. Arahan itupun dilaksanakan. Pada saat Saddam Husain melancarkan serangan pada tanggal 2 Agustus 1990, para ikhwah mujahidin telah sampai di Kuwait pada tanggal 10 Agustus 1990, hanya berselang 8 hari saja. Pada saat itu Syaikh Usamah terus memantau reaksi negara-negara Arab. Beliau berpendapat untuk melakukan gencatan senjata sementara dengan negara-negara Arab untuk bersama-sama membendung serangan Saddam Husain. Namun ketika beliau mulai yakin bahwa negara-negara Arab tidak lain hanya alat yang dimainkan oleh Amerika, yang hanya melaksanakan arahan-arahan Amerika, beliau menurunkan perintah agar para ikhwah keluar dari Kuwait dan kembali ke Afghanistan, sementara para ikhwah yang memang belum sampai Kuwait diperintahkan untuk membatalkan kepergian mereka ke Kuwait, karena beliau mulai mencium gelagat pengkhianatan dari negara-negara Arab terhadap dirinya dan para ikhwah.
Kisah # 45
Beliau sangat dermawan sekali. Beliau selalu berpesan kepada para komandan agar memuliakan para ikhwah mujahidin dalam makanan dan hal-hal yang mereka perlukan, dan agar jangan sekali-kali menolak apapun yang mereka minta. Satu saat beliau pernah mengatakan kepada para komandan mujahidin dengan nada bercanda: “Kalaupun mereka meminta Jisburger, berikan apa yang mereka minta.”
Kisah # 46
Para ikhwah yang berhijrah ke Afghanistan dengan keluarganya beliau berikan uang bulanan dan rumah khusus.
Kisah # 47
Ada seorang ikhwah yang datang dengan tidak membawa senjata ke pegunungan Tora Bora, pada saat yang sangat genting bersamaan dimulainya serangan bangsa Salibis ke Afghanistan. Maka Syaikh Usamah pun mengambil senjata anaknya dan diberikan kepada ikhwah tadi. Hal itu karena beliau sangat dermawan dan itsar (mementingkan orang lain). Demikianlah penilaian kami terhadap beliau.
Kisah # 48
Beliau sering kali berdiam diri dan berfikir. Sampai-sampai pernah beliau ditanya ketika beliau berada di pegunungan Afghanistan pada waktu perang melawan Rusia dulu, apa yang membuat beliau sering berfikir. Beliau menjawab: “Saya berfikir untuk memerangi Amerika.”
Kisah # 49
Strategi beliau sebagaimana yang selalu diajarkannya kepada para pengikutnya adalah: Kita harus potong kepala ular – yaitu Amerika – sampai semua kekuatannya tumbang, mengikuti kepalanya.
Kisah # 50
Ketika para ikhwah datang berbondong-bondong, pada tahun 90-an, para ikhwah meminta kepada beliau untuk berperang melawan para thaghut di negara-negara Arab, jawaban beliau kepada mereka adalah: “Kita harus potong kepala ular, dan menunda konfrontasi dengan para thaghut. Karena para thaghut itu akan ikut tumbang dengan tumbangnya kepalanya. Mereka itu terlalu lemah untuk bisa tetap eksis setelah Amerika tumbang.”
Kisah # 51
Beliau selalu konsisten dengan prosedur keamanan yang sangat ketat dalam semua amaliyat (operasi). Namun beliau tetap berusaha memompa semangat para ikhwah dengan menyebutkannya secara isyarat. Contohnya, beliau pernah mengatakan kepada para ikhwah di Afghanistan ketika para ikhwah mereka yang lain telah berangkat untuk melakukan penyerangan ke Amerika, beliau mengatakan: “Doakanlah ikhwan-ikhwan kalian karena mereka telah sampai ke target sasaran.” Beliau juga mengatakan: “Ikhwan-ikhwan kalian dapat melihat target sasaran mereka dari balik jendela.” Hal itu karena gedung yang akan dihancurkan mujahidin sangat menjulang tinggi yang dapat mereka lihat dari balik jendela tempat tinggal mereka. Sementara ikhwah yang lain tidak mengerti apa sebenarnya target yang akan menjadi sasaran serangan.
Kisah # 52
Di antara kata-kata yang beliau ucapkan setelah serangan yang penuh berkah di Amerika tersebut, adalah: “Hari ini kita yang menyerang mereka, bukan mereka yang menyerang kita.”
Kisah # 53

Beliau pernah mengatakan kepada para komandan beliau yang sedang berbaris di hadapan beliau, untuk memompa semangat mereka seperti yang biasa beliau lakukan: “Jika antum bersabar bersamaku, niscaya akan aku telan yang basah dan yang kering (baca: semua yang ada, pen.) insya Allah.”
Kisah # 54
Beliau juga pernah menjanjikan kepada mereka, jika Allah memberikan kejayaan kepada beliau maka beliau akan memberikan para ikhwah jabatan masing-masing. Si A, antum akan saya berikan jabatan di wilayah A. Si B, antum akan saya beri jabatan di wilayah B, antum atur semua urusan di sana. Dan seterusnya.
Kisah # 55
Beliau juga pernah mengatakan kepada para ikhwah: “Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, saya benar-benar melihat kemenangan sebagaimana saya melihat antum sekarang di hadapanku.”
Kata-kata beliau ini sangat berkesan dalam jiwa para ikhwah dalam memompa semangat mereka. Satu kali beliau berkata kepada para ikhwah: “Siapa Usamah bin Ladin itu, dan apa yang bisa dia perbuat, jika bukan karena Allah kemudian antum sekalian serta dukungan dan jihad antum.” Kata-kata beliau ini bisa membalik 180 derajat semangat para ikhwah (saat mereka loyo, pen). Beliau memang benar-benar komandan besar.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah # 56

Di antara yang diucapkan beliau kepada para ikhwah adalah: “Antum jangan sedih jika Amerika membombardir kita. Kita akan beli Zukiak — senjata anti pesawat —, di pasar yang harganya hanya 500 dolar. Sementara coba antum pikirkan dan hitung berapa harga bom yang mereka tembakkan, biaya mengangkutnya dari ujung dunia sana, mengaktifkannya kemudian menggunakannya, pesawat dan para pilotnya, pelatihan penggunaannya dan seterusnya, bandingkan dengan biaya yang kita perlukan untuk menembakkan Zukiak. Berapa besar biaya yang menguras anggaran mereka dan berapa biaya yang kita keluarkan?”
Kisah # 57
Sesaat sebelum serangan Salibis dan setelah serangan 11 September, Syaikh Usamah membangun banyak sekali bangunan, dalam waktu yang sangat singkat dan berada di dekat muaskar (kamp pelatihan militer mujahidin) Al-Faruq, dari uang pribadi beliau. Maka dalam waktu sekejap beliau telah menyelesaikan pembangunan banyak sekali rumah tanpa ada pintu dan jendelanya. Tapi dari pesawat nampak seperti rumah sungguhan. Beliau menatangkan banyak sekali pekerja untuk menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu singkat, di mana pada waktu tersebut beliau mengumumkan seruan jihad. Kemudian beliau mengarahkan dua orang ikhwah untuk duduk di atas gunung yang berhadapan dengan muaskar tersebut, yakni gunung Quba, untuk memantau serangan Amerika sampai selesai.
Dua ikhwah tadi menceritakan: “Amerika mengirimkan satu rudal untuk satu rumah, sementara tidak ada satu rumah pun yang dibangun Syaikh Usamah kecuali dijatuhi bom atau rudal. Dengan begitu beliau telah berhasil menguras anggaran mereka dengan taktik yang sangat unik dan mengagumkan.”
Kisah # 58
Syaikh Usamah memberikan arahan kepada para ikhwah untuk menyiapkan lampu-lampu dan menyalakannya di atas pegunungan dalam waktu yang berselang-seling dan di tempat yang terpisah-pisah. Beliau memerintahkan agar lampu-lampu tersebut dinyalakan sesaat sebelum matahari terbenam supaya tidak ada yang melihat ketika menghidupkannya karena masih ada sinar matahari.

Kemudian para ikhwah harus sudah menjauh dari posisi lampu-lampu tersebut sebelum gelap. Sehingga setelah gelap lampu-lampu itu nampak bersinar seolah-olah di sekelilingnya ada sekelompok mujahidin padahal para ikhwah telah jauh meninggalkan tempat-tempat tersebut. Maka Amerika pun menghujani tempat-tempat tersebut dengan bom-bom cerdas (smart bomb) yang dungu seperti mereka juga. Dengan begitu mereka telah menghabiskan biaya ribuan dolar sementara para ikhwah hanya kehilangan sebuah lampu saja.
Kisah #59
Beliau benar-benar telah membuat persiapan yang sangat besar untuk menghadapi Amerika ketika di Tora Bora. Beliau telah memprediksikan sebelumnya bahwa nantinya pasti ada penurunan pasukan udara mereka dalam jumlah yang sangat besar, hal itu karena mereka telah mengetahui bahwa Syaikh Usamah dan sejumlah pimpinan mujahidin ada di sana. — Ini bisa jadi memang Syaikh Usamah sendiri yang sengaja membuat mereka mengetahui posisi beliau untuk memuluskan sebuah rencana yang telah beliau persiapkan sebelumnya —.
Beliau membagi para ikhwah menjadi beberapa kelompok di beberapa titik. Masing-masing kelompok beliau pilih seorang amir, juga di masing-masing kelompok beliau tempatkan seorang dokter dan lain-lain yang tidak akan kami ceritakan lebih detil lagi. Kemudian kelompok-kelompok tersebut beliau sebar di pegunungan Tora Bora, sambil menunggu penurunan pasukan udara Amerika. Para ikhwah terus menunggu, akan tetapi … tikus-tikus Amerika itu terlalu pengecut untuk melakukan konfrontasi.
Tak tik beliau ini kalau berjalan sesuai dengan rencana tentu akan menjadi ladang pembantaian terhadap pasukan Amerika, dan tidak akan ada seorang tentara Amerika pun yang akan disisakan hidup. Akan tetapi ini adalah takdir Allah SWT dan apa yang Allah SWT kehendaki pasti Ia laksanakan.
Dan masih banyak lagi taktik- taktik beliau yang lainnya.
Menjulang bak gunung di tengah-tengah kita …
Tidak sudi menundukkan kepala kepada kekafiran …
Memberi pelajaran kepada para tiran …
Sambil menghunuskan pedangnya …
Hari ini engkau menjadi simbol …
Demi Allah, alangkah cemerlangnya engkau wahai Usamah …
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya! 
Kisah # 60
Rumah beliau di Kandahar sangatlah sederhana, terbuat dari tanah. Demi Allah, alangkah cemerlangnya, engkau seorang komandan yang rendah hati.
Kisah # 61
Rumah beliau tidak ada bedanya dengan rumah-rumah ikhwah yang sudah berkeluarga.
Kisah # 62

Pernah ada seorang ikhwah masuk rumah beliau, setelah penyerangan 11 September dan beberapa hari sebelum bangsa Salibis melakukan serangan besar-besaran (ke Afghan). Ikhwah ini mau memindahkan barang-barang Syaikh Usamah untuk kemudian menyingkir. Ikhwah kita ini mendapatkan ada sebuah ruangan kecil di rumah Syaikh Usamah dan di dalamnya tidak ada apa-apa selain sehelai sajadah. Ikhwah ini pun mengira bahwa ruangan ini sebelumnya adalah sebuah gudang dan telah dikosongkan sebelum ia datang. Maka anak Syaikh Usamah pun mengatakan kepada ikhwah tersebut: “Ruangan ini bukan gudang, tapi ini adalah tempat yang digunakan ayahku, Usamah untuk berkhalwat (menyendiri dalam beribadah kepada Allah SWT).”
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah # 63
Rumah beliau terletak di sebuah desa yang biasa disebut dengan Desa Syaikh Usamah. Di desa ini terdapat sebuah lapangan voli. Terkadang Syaikh Usamah bermain voli bersama penduduk desa tersebut.
Ya, penduduk desa tersebut bermain bola voli tapi … menggunakan bola kaki yang berat itu. Apakah antum merindukan untuk duduk bersama dengan Syaikh antum? Semoga Allah melindungi beliau.
Kisah # 64
Beliau senang sekali jalan kaki. Beliau juga sering berpesan agar kita melakukan perjalanan jauh. Hampir menjadi suatu kewajiban bagi beliau untuk melakukan jalan kaki dua kali seminggu sejak ba’da Subuh sampai ba’da shalat Isya’. Dua kali. Minimal sekali seminggu.

Dan kini nasehat beliau ini mulai kelihatan manfaatnya.
Kisah # 65
Beliau selalu berpesan kepada para ikhwah untuk selalu waspada. Beliau juga selalu mengingatkan agar jangan gampang-gampang meninggalkan senjata dan rompi megazin (peluru).
Meskipun melihat orang lain gampang-gampang meninggalkan senjata dan rompi megazin,  maka tetaplah jangan gampang-gampang memperlakukan senjatanya.
Kisah # 66
Teguh pendirian, berjiwa kuat, dan hati-hati dalam mengambil keputusan.
Kisah # 67
Senantiasa tersenyum, tidak marah kepada sahabat-sahabat beliau, dan beliau selalu mencarikan udzur jika mereka berbuat salah.
Kisah # 68
Setelah musuh mulai berkumpul pada awal serangan Salibis, yang paling banyak beliau pesankan kepada para ikhwah adalah agar selalu memperbanyak dzikir, dan memperbanyak mengucapkan: “Hasbunallah wa ni’mal wakil.”
Kisah # 69
Beliau senang mendengarkan syair-syair dari para ikhwah, apalagi jika yang melantunkannya adalah pengarangnya sendiri. Beliau juga senang mendengar berbagai nasyid, dan bahkan beliau memberikan penilaian kelebihan satu nasyid dengan nasyid lainnya. Dan ketika beliau mendengarkan nasyid Syaima’ Tabki (Syaima’ Menangis, mengisahkan remaja putri Palestina yang melahirkan anak hasil diperkosa oleh tentara zionis Yahudi, pen) beliau duduk sambil menangis. Beliau terus duduk mendengarkannya sambil menangis sampai nasyid itu selesai.
Kisah # 70
Ketika beliau mendengar nasyid Bada-al Masiru Ilal Hadaf (Telah Dimulai Perjalanan Menuju Tujuan), beliau tersenyum sambil mengatakan: “Telah dimulai perjalanan menuju tujuan.”
Kisah # 71
Sebagian ikhwah ada yang bercerita bahwa Syaikh Usamah mengunjungi mereka — sebagaimana kebiasaan beliau — , tapi ketika hari-hari terakhir beliau semakin sering mengunjungi mereka sampai 7 atau 8 kali secara berturut-turut. Lalu ada seorang ikhwah mengatakan kepada ikhwah yang lain di antara mereka — dengan bergurau —: “Kayaknya kaki Syaikh Usamah telah ringan.”
Setelah itu terhentilah kunjungan beliau kepada mereka sehingga mereka bersedih dan merasa rindu kepada beliau. Sampai mereka hitung satu bulan penuh, beliau tidak mengunjungi mereka. Maka para ikhwah pun memarahi ikhwah yang mengucapkan kata-kata tadi dan menuduhnya telah mengenai Syaikh Usamah dengan ‘ain nya. Lalu mereka pun berjanji untuk tidak lagi mengatakan kata-kata semacam itu meskipun bergurau.
Saya ceritakan kisah ini supaya para pembaca yang mulia memperhatikan gurauan semacam ini.
Kisah # 72
Terakhir … saya ada sedikit catatan tentang kemunculan terakhir Sang Singa Islam dalam video yang berjudul Al- Hall, saya katakan: Ketika Amerika hendak menyerang negeri-negeri kaum muslimin, Amerika datang dengan membawa agama dan peradabannya. Mereka mempromosikan bahwa agama dan peradaban mereka itu yang paling baik buat kita. Mereka mengaku menyebarkan demokrasi dan kebebasan, program ‘sepele’ untuk Timur Tengah, kebebasan wanita, kesepahaman perdagangan, dan propaganda keunggulan kehidupan Barat. Kemudian usaha mereka sampai puncaknya dengan melakukan penyerangan kepada kaum muslimin. Namun usahanya ini gagal total. Yang saya baca dari ceramah Syaikh Usamah terakhir ini, di mana beliau menyampaikan ‘solusi’ buat bangsa Amerika, ini hanyalah sebuah permulaan dari sesuatu yang akan segera terjadi yang merupakan kebalikan dari apa yang dilakukan Amerika ketika hendak menjajah negeri-negeri kita. Saya serahkan kepada para pembaca yang mulia untuk menebak sendiri apa sesuatu tersebut.

Pembahasan tentang sifat-sifat Syaikh Usamah bin Ladin ini sangatlah panjang. Jika kita ingin duduk membahas sifat-sifat dan kata-kata yang pernah beliau ucapkan, kita pasti akan menghabiskan banyak sekali halaman dan buku, namun demikian kita tidak akan mungkin dapat menggambarkan semuanya secara sempurna.
Di sini saya ingin mengisahkan hal-hal yang bermanfaat buat semua kalangan dalam semua ragamnya, dan saya tidak mengingat satu kalangan masyarakat tertentu kecuali pasti saya sampaikan kisahnya minimal satu.
Saya berharap tidak ada seorang pun yang selesai membaca kisah ini kecuali ia mengambil pelajaran darinya, kemudian menyampaikan dan menjelaskan kepada orang lain pelajaran apa yang ia dapatkan itu. Dalam kisah ini banyak hal yang saya sampaikan secara sekilas selain juga banyak hal yang tidak saya ceritakan. Dan jika saya tahu bahwa ada sebagian orang yang menganggap bahwa apa yang saya tulis ini hanya cerita hiburan yang tidak ada manfaatnya, maka saya tidak akan menulisnya.
Saya ingatkan diri saya sendiri dan juga para pembaca yang mulia bahwa kita ini adalah ummatan wasathan, maka tidak selayaknya kita mengurangi kewajiban kita terhadap Syaikh Usamah bin Ladin. Saya bukan mau bersikap berlebihan kepada beliau, tapi saya katakan:
Inilah Syaikh saya, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Bahkan lebih dari itu, inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan kepada kami siapa Syaikhnya!


Ditulis oleh: Asadul Jihad 2
Ujung Tombak Mujahidin
Semoga Allah merahmati semua orang yang membaca artikel ini lalu ketika ia lihat ada kebaikan padanya, ia sampaikan dan sebarkan kepada orang lain..

(unwanul falah/arrahmah.com)

Kamis, 10 November 2011

ibadah 500 tahun


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLb-VlFf4xp-CDyKteViX1OSNsEjI_PPuRSNeq28qVX0wXUeBOtKmBwp6Os1Yg6L0c1LnnRWQ4j0UffTHKnEkr5v8eLKuhRr_7TFAybNXN8RRt1V9Ntde9OnxQvT9023Zui7_XebLyXuw/s1600/ramadhan-sujud.jpgDari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju kami, lalu bersabda, 'Baru saja kekasihku Malaikat Jibril keluar dariku dia memberitahu, 'Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang 4000 farsakh. Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah kaki gunung.

Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu’ sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat. Ia berdoa kepada Allah Ta’ala jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga.

Demikianlah kami dapati, jika kami lewat dihadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.

Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan Allah Ta’ala, lalu Allah berfirman, 'Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.' Hamba itu membantah, 'Ya Rabbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.'

Allah Ta’ala berfirman, 'Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.' Hamba tersebut membantah lagi, 'Ya Rabbi, masukkan aku ke surga karena amalku.'

Kemudian Allah Ta’ala memerintah para malaikat, 'Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.'

Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain. Allah Ta’ala berfirman, 'Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke Neraka!'

Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata, 'Ya Rabbi, benar aku masuk Surga hanya karena rahmat-Mu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.'

Allah Ta’ala berfirman, 'Kembalikanlah ia.'

Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Allah Ta’ala, Allah Ta’ala bertanya kepadanya, 'Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?'
Hamba tersebut menjawab, 'Engkau, wahai Tuhanku.'

Allah bertanya lagi, 'Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatKu?'
Dia menjawab, 'Semata-mata karena rahmatMu.'

Allah bertanya, 'Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?'
Dia menjawab, 'Engkau Ya Rabbi.'

Allah bertanya, 'Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu mohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaanmu!?'
Hamba itu menjawab, 'Engkau ya Rabbi.'

Allah Ta’ala berfirman, 'Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku memasukkanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hambaKu.' Kemudian Allah Ta’ala memasukkanya ke dalam Surga."

Jibril ‘Alaihis Salam melanjutkan, "Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Allah Ta’ala." (HR. Al-Hakim, 4/250.) []

Selasa, 08 November 2011

The Untold Story: Kisah-kisah nyata syaikh Usamah bin Ladin yang belum pernah dipublikasikan (3)

Dalam artikel kali ini, Asadul Jihad ats-Tsani kembali menuturkan beberapa pengalaman pribadinya dan orang-orang dekat syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah selama menemani syaikh Usamah. Banyak hal diceritakannya. Dari pengalaman di medan perang Afghanistan, keakraban dengan semua orang yang bergaul dengan beliau, hingga penghormatannya kepada seorang ibu mujahid dari Makah dan tangis bahagia seorang nenek tua di Sudan.
***
Kisah # 23
Seringkali para ikhwah mengundang beliau untuk menyampaikan khutbah atau nasehat buat mereka. Namun Syaikh Usamah termasuk orang yang tidak menyukai hal itu. Bahkan seringkali beliau menghindari berkhutbah di kalangan ikhwah kecuali jika ada suatu keperluan yang mendesak.
Kisah # 24
Suatu kali ada seorang ikhwah datang ke masjid untuk shalat jum’at. Lalu di sana dia melihat ada Syaikh Usamah sedang duduk dengan memeluk lututnya sambil menunggu shalat sebelum khatib masuk. Maka ikhwah kita ini mengatakan dalam hatinya: “Hari ini saya tidak ada kerjaan sampai datang waktu khutbah, selain melihat dan memperhatikan Syaikh Usamah,” — lantaran sangat cintanya mereka kepada beliau —.
Ketika itu Syaikh Usamah kelihatan memegang sebuah mushaf kecil yang beliau keluarkan dari saku beliau. Beliau pun membacanya. Tiba-tiba, di tengah-tengah beliau membaca Al Qur’an itu, beliau menengadahkan pandangannya ke langit sambil merenung dengan tenang. Beliau terus dalam keadaan seperti itu dalam waktu yang sangat lama sekali kira-kira satu jam. Ikhwah kita tersebut pun terus memperhatikan beliau dari jauh. Kemudian para jamaah mulai berdatangan ke masjid sampai masjid hampir penuh, sedangkan Syaikh Usamah masih saja menengadahkan pandangannya ke langit.

Kita tidak tahu apa yang sedang beliau renungkan dan ayat yang mana yang sedang beliau tadabburi sampai beliau lama sekali memikirkannya. Beliau terus dalam keadaan seperti itu dalam waktu yang tidak sebentar. Sampai akhirnya khatib naik mimbar dan mengucapkan salam kepada para jamaah. Syaikh Usamah pun menyahut, lalu kembali tenggelam dalam tadabburnya tadi. Akhirnya beliau menutup mushafnya dan mendengarkan khutbah. Dan kita tidak tahu apa yang tengah beliau pikirkan dan ayat mana yang menjadikan beliau menerawang sampai begitu lama.
Kisah # 25
Syaikh Usamah selalu menasehatkan agar tidak merasakan kenapa kemenangan datang begitu lambat, agar pelan dan hati-hati, dan agar senantiasa sabar. Di antara perkataan beliau yang selalu beliau ulang-ulang adalah: “Sesungguhnya kemenangan itu dapat diraih dengan kesabaran sesaat, sedangkan kita ingin selain sabar sesaat, kita bersabar dua kali lipatnya lagi.”
Kisah # 26
Di antara ucapan beliau lainnya yang sering beliau ucapkan, sampai ketika bom-bom dan rudal-rudal membombardir bumi di sekitar mujahidin, adalah: “Supaya datang kelapangan … harus ada kesempitan.”
Kisah # 27
Ucapan beliau lainnya lagi adalah: “Setiap hari yang dilalui seorang mujahid dalam perang gerilya ini sedangkan dia terus berperang, maka itu terhitung satu kemenangan, karena ini adalah proses menguras tenaga musuh.”

Kisah # 28
Ucapan agung lain yang beliau ucapkan dalam memberikan motivasi untuk melakukan amaliyah istisyhadiyah adalah: “Lebah itu kalau menyengat 9 kali di kepala maka akan dapat menewaskan orang yang disengatnya. Hendaknya para mujahidin merenungkan hal ini.”
Kisah # 29
Beliau memilih lebih dekat dengan para ikhwah yang telah menikah dari pada ikhwah yang belum menikah. Sampai-sampai terkadang ada ikhwah yang mengatakan kepada beliau bahwa si fulan (yang belum menikah) itu lebih pantas daripada si fulan (yang telah menikah). Maka beliau mengatakan bahwa orang yang telah menikah itu pikirannya lebih cemerlang dan orangnya lebih tahan dalam berhijrah.
Kalau ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah saya lebih baik menikah, atau justru kalau saya menikah akan menghalangiku berjihad atau menghalangiku dari sebagian pekerjaan jihad?”
Maka beliau menjawab: “Kalaupun di antara antum itu ada yang berada di mulut singa maka jangan sampai hal itu menghalanginya untuk menikah!!!”
Engkau benar wahai Syaikh kami, dan saya telah merasakannya. Maka hendaknya para ikhwah yang masih bujang memikirkan hal ini…
Kisah # 30
Di antara ucapan beliau yang lain adalah: “Jika aku terbunuh atau meninggal, maka janganlah kecintaan kalian kepadaku menjadikannya meninggalkan jalan perjuangan ini. Tapi dengar dan taatlah kepada siapa saja yang menjadi pimpinan kalian!” Semoga Allah melindungi beliau dan memberikan berkah pada umur beliau.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya. 
Kisah # 31
Alangkah miripnya malam ini dengan malam kemarin. Pernah Syaikh Usamah memberikan nasehat kepada Taliban agar dalam berperang melawan orang-orang murtad (pengkhianat) — ini terjadi sebelum penyerangan bangsa Salibis ke Afghanistan, Oktober 2001— hendaknya menempatkan satu penjagaan di atas gunung Shabir. Padahal jarak antara gunung tersebut dengan musuh sekitar 15 km, akan tetapi gunung ini langsung bersambung dengan jalan satu-satunya yang mengarah ke sana.
Namun Taliban tidak mengambil masukan dari Syaikh Usamah tersebut. Maka Syaikh Usamah pun menempatkan satu penjagaan sendiri di sana. Maka pada saat musuh hampir saja menguasai kota Kabul setelah mereka nyaris menguasai gunung, Syaikh Usamah pun menembaki musuh dengan senjata anti pesawat, untuk mengirimkan pesan kepada Taliban bahwa kami masih tetap bersama kalian melindungi kalian dari arah belakang, maka tetaplah kalian bertahan.
Kemudian Syaikh Usamah memerintahkan agar bergerak ke arah sebuah tank peninggalan Rusia yang telah rusak yang telah disamarkan dalam khandaq. Padahal para ikhwah tidak membawa roket anti tank kecuali satu saja. Roket itu pun mereka pasang dan mereka tetap berjaga di sana sampai roket tersebut ditembakkan tepat di tengah-tengah musuh. Musuh pun akhirnya mundur ke belakang dan atas karunia Allah semata beliau berhasil menghentikan serangan musuh yang hampir saja merebut kota Kabul!!
Alangkah miripnya malam ini dengan malam kemarin.
Kisah # 32
Apabila beliau pergi ke pasar untuk membeli beberapa keperluan, beliau meletakkan ujung surban beliau di muka karena saking pemalunya beliau.
Kisah # 33
Syaikh Usamah sewaktu di Sudan

Pada saat di tinggal Sudan, ada seorang nenek yang memegangi baju beliau dan meminta uang. Padahal Syaikh Usamah itu sangat pemalu dengan orang yang tidak beliau kenal. Pada saat itu Syaikh Usamah tidak membawa uang. Maka beliau melihat kepada ikhwah yang membawa uang beliau, beliau panggil ikhwah tersebut dan beliau mengambil uang yang banyak sekali kemudian beliau berikan kepada nenek tersebut, karena sangat belas kasih beliau kepada nenek tersebut. Nenek itu pun memandangi uang sangat banyak yang ada di tangannya yang diberikan kepadanya itu, seolah tidak percaya.
Maka terjadilah situasi yang besar. Nenek itu berlutut sambil menangis. Ia menengadahkan tangannya ke langit dan mendoakan Syaikh Usamah dengan sangat serius sambil menangis.
Kami tidak tahu apa yang terjadi lantaran berkah doa nenek tersebut kepada Syaikh Usamah.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah # 34
Ada seorang ibu, penduduk Makah semoga Allah memuliakannya, umurnya sudah enam puluh tahun lebih. Kunyah (nama panggilan)nya Ummu Umar Al-Makkiyah, semoga Allah melindunginya. Anaknya termasuk orang yang ikut berjihad di Afghanistan sebelum serangan bangsa Salibis sekarang ini. Ibu ini biasa mengirim secara rutin ke Afghanistan beberapa karton makanan olahan dari korma yang ia buat sendiri dengan tangannya. Ibu ini sudah terkenal dengan kirimannya tersebut. Para ikhwah selalu menunggu dan merindukan makanan olahan tersebut dan mereka menyebutnya dengan nama ma’mul Ummi Umar Al-Makkiyah.
Suatu kali ibu ini datang ke Afghanistan untuk menengok anaknya. Sesampainya di sana ibu ini bersumpah untuk pergi ke front untuk berjihad dan menembak fi sabilillah. Maka Syaikh Usamah pun menyambutnya dengan mulia, kemudian membawanya dari Peshawar ke front Jalalabad. Ibu itu pun dipersilahkan menembakkan Aldchka, Syaikh Usamah mempersilahkan ibu itu untuk menunaikan sumpahnya.
Kisah # 35
Syaikh Usamah dikenal sebagai orang yang sangat santun sekali. Berikut ini kami ceritakan sebagian dari kisahnya.
Ada seorang ikhwah yang duduk berhadap-hadappan dengan Syaikh Usamah, lututnya di dekatkan dengan lutut Syaikh, sambil memprotes Syaikh Usamah dengan sangat keras sekali. Ikhwah yang satu ini memang sudah terkenal jika sedang marah ia tidak lagi dapat konsentrasi dan tidak dapat mengendalikan diri. Ikhwah ini menudingkan telunjuknya ke wajah Syaikh dan berbicara dengan suara yang sangat tinggi. Ia katakan, kenapa begini dan kenapa begitu.
Syaikh Usamah hanya diam dan tidak membantahnya. Maka ikhwah kita yang satu ini mengatakan kepada Syaikh Usamah: Saya minta darimu ini, ini, dan itu. Syaikh Usamah menjawab: “Semua permintaanmu akan terkabul, insya Allah…”
Kemudian ikhwah kita ini keluar sambil mangangguk-anggukkan kepalanya, ia sangat menyesali apa yang ia lakukan, setelah ia sadar. Ikhwah tersebut duduk sambil melihat jarinya dan mengatakan kepada dirinya sendiri: “Bagaimana saya bisa mengangkat suaraku dan jariku ke wajah Syaikh Usamah … Dan bagaimana Syaikh tidak menghardikku sama sekali, bahkan justru mengabulkan permintaanku …?”
Kisah # 36
Pernah seorang pengaku salafi dalam suatu majelis di hadapan banyak orang dan di hadapan Syaikh Usamah dan para pengawal beliau, dia mengatakan kepada Syaikh Usamah — dengan gaya yang sangat tidak beradab dan tanpa hormat sedikitpun —: “Kamu salah dalam ini dan itu!!!” Para pengawal Syaikh Usamah pun menunggu-nunggu isyarat dari Syaikh Usamah untuk bertindak sesuatu. Akan tetapi Syaikh Usamah tidak memotong perkataan orang tersebut meski dengan satu kata, sampai orang itu menyelesaikan tuduhan-tuduhannya.
Kemudian Syaikh Usamah mengatakan kepada salah seorang pengawalnya: “Periksalah kondisinya, jika dia orang yang kekurangan maka bantulah dia dalam masalah duniawinya.”
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah # 37
Syaikh Usamah juga pernah mengatakan: “Sungguh Allah telah mengaruniaiku dengan sifat penyantun yang tinggi. Namun jika Allah mentakdirkan aku berkumpul dengan kalian di front pertempuran, niscaya kalian akan melihat sesuatu yang lain dariku.”
Ini memang benar adanya dan semua orang yang pernah berperang bersama beliau mengetahuinya, semoga Allah melindungi beliau.
Apa yang beliau katakan ini mirip sekali dengan apa yang dikatakan oleh Al-Ahnaf bin Qais (seorang ulama tabi’in dan panglima perang yang gagah berani di zaman sahabat, walau kakinya agak pincang, edt).
Kisah # 38
Siapa saja yang ingin mendaftarkan diri untuk melakukan amaliyat istisyhadiyah, cukup dengan cara meminta satu pertemuan khusus dengan Syaikh Usamah, berbicara berdua dan tidak ada orang lain.
Kisah # 39
Siapa saja yang ingin berbaiat kepada beliau, cukup dengan cara meminta pertemuan khusus dengan Syaikh Usamah yang tidak disertai orang lain.
Syaikh Usamah dalam sebuah acara pernikahan salah satu putranya
Kisah # 40
Siapa saja yang ingin mengajukan pertanyaan-pertanyaan pribadi, maka cukup dengan cara meminta satu pertemuan khusus dengan beliau tanpa ada orang lain.
Sampai-sampai para pengawal beliau pun berada jauh dari pertemuan tersebut setelah mereka melakukan prosedur pengamanan.
Kisah # 41
Semua orang bisa melakukan pertemuan khusus dan pribadi dengan Syaikh, baik orang tua maupun anak muda, sama saja.
Kisah # 42
Syaikh Usamah terkenal sebagai orang yang mau duduk dengan orang tua maupun anak muda. Beliau menghormati mujahidin yang menuntut ilmu, menghormati orang tua, dan selalu berprasangka baik kepada kaum muslimin.
Kisah # 43
Beliau tidak berkenan jika di dalam majelisnya ada ikhwah yang membicarakan jamaah-jamaah Islam dengan tidak baik, atau menghinanya. Beliau juga tidak memperkenankan di majelisnya diperbincangkan masalah perselisihan-perselisihan yang terjadi di antara jamaah-jamaah Islam atau menebar isu. Beliau selalu mengatakan: “Di hadapan kita ada hal yang lebih penting dan lebih besar, dan kita ini sedang dalam pertempuran dan peperangan.”
Jika hal itu terjadi dan kemudian ada suatu kezaliman atau hal yang perlu diingatkan pada satu jamaah tertentu, dan ada orang yang menyampaikan kepada beliau dengan mengatakan: “Mereka ada begini dan begitu, mereka melakukan ini dan itu”, maka Syaikh Usamah segera memotong pembicaraannya dengan mengatakan: “Kecuali orang yang dirahmati Allah.” 
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
 Mereka yang menyintai dan menyayangi syaikh Usamah bin laden (rahimahullah)
Bersambung,  insya Allah..
(unwanul falah/arrahmah.com)

Kamis, 03 November 2011

The Untold Story: Kisah-kisah nyata syaikh Usamah bin Ladin yang belum pernah dipublikasikan (2)

Dalam artikel kali ini, Asadul Jihad ats-Tsani kembali menuturkan beberapa pengalaman pribadinya dan orang-orang dekat syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah selama menemani syaikh Usamah. Masa-masa bombardir total pesawat perang AS dan ISAF terhadap mujahidin Al-Qaeda yang mengundurkan diri dari Afghan ke perbatasan Pakistan melalui jalur pegunungan Tora Bora meninggalkan banyak kenangan indah, menegangkan, dan terkadang lucu.

Pertempuran di pegunungan Tora Bora, Afghanistan, dimulai pada tanggal 20 Rajab 1422 H bertepatan dengan tanggal 7 Oktober 2001 M.  Lusinan pesawat tempur Amerika meraung-raung dan memuntahkan timah panas ke parit-parit di sekitar pengunungan Tora Bora. Tidak hanya itu saja pesawat jenis B 52 dan C 130 itu pun menghujani pegunungan yang wilayahnya tidak lebih dari satu mil persegi tersebut dengan Smart Bomb (bom cerdas), bom-bom cluster dan juga bom pembakar gua.
Pergunungan Tora Bora yang dibom tentara salibis penjajah

Mereka ingin membumi hanguskan tempat yang kecil ini dan memusnahkan dari muka bumi. Para pemimpin Amerika yakin akan keberadaan Syekh Usamah bin Ladin ditempat tersebut. Siang dan malam tidak berlalu kecuali ada pesawat tempur yang melintas dengan bom bardir dahsyat setiap menitnya. Hal ini terus berlangsung hingga pertengahan Ramadhan, jadi bombardier tersebut berlangsung kurang 45-an hari.
Syaikh Usamah bin laden (rahimahullah) dan Syaikh Aiman Azh Zawahiri (hafizahullah)

Sementara itu, Syekh Usamah bin Ladin, bersama sahabat setianya Syekh Ayman Az-Zawahiri, dan sekitar 300an mujahid terus bertahan dengan hanya berharap ridho dan pertolongan Allah swt dari serangan dan bombardir Amerika yang tiada habisnya. Dengan Suhu 10 derajad dibawah nol mereka menggali Khandaq (Parit pertahanan) sebanyak seratus buah, dengan rata-rata satu khandaq untuk berlindung 3 mujahid di area yang tidak lebih dari satu mil persegi. Mereka melakukan itu untuk menghindari lebih banyak korban yang jatuh akibat bombardir pasukan Amerika. Satu pesawat bisa melintas lebih dari 2 jam, dan satu kali tembakan berisi 20 sampai 30 bom.
Berikut ini kisah selengkapnya, dituturkan oleh salah seorang pelaku sejarah yang masih hidup.
Kisah enam belas:
Syaikh Usamah bin Ladin adalah orang yang terakhir kali turun dari pegunungan Tora Bora di bawah bombardir senjata berat yang terjadi di awal perang salib di Afghanistan. Setelah beliau yakin bahwa semua ikhwah telah turun, maka beliau baru turun. Ini beliau lakukan lantaran sangat cintanya beliau kepada para pengikutnya.
Demi Allah, alangkah baiknya engkau wahai Usamah.
Kisah tujuh belas:
Ada kisah-kisah lucu bersama beliau. Di antaranya adalah ketika ada seorang ikhwah dari Hijaz –ikhwah ini terkenal suka bercanda–, dia masuk salah satu parit pertahanan di Tora Bora, ketika Amerika membombardir Afghanistan. Namun dia tidak tahu parit pertahanan siapa yang dia masuki tersebut. Dia pun masuk dan mendapatkan ada beberapa orang yang sedang duduk, yang di belakang mereka ada lampu. Saking gelapnya tempat tersebut sehingga tidak ada cahaya sama sekali meski siang hari.
Ikhwah kita ini sekarang telah berada di dalam parit pertahanan dan tidak dapat melihat wajah orang-orang yang ada di sana. Namun dia dapat melihat bahwa ada beberapa orang yang duduk di sana. Maka ia pun mengatakan dengan suara yang tinggi: “Wahai para pemuda, as ssalamu ‘alaikum, apa kabar antum? Bagaimana kondisi antum?”
Para ikhwah yang berada di dalam parit pertahanan itu pun tertawa. Ikhwah dari Hijaz itu pun mengatakan dengan suara keras: “Beritahukan saya siapa antum, wahai para pemuda, saya tidak dapat mengenali wajah-wajah  yang baik ini!!” Dia lalu bertanya: “Siapa namamu akhi?” Orang yang ditanya pun menjawab: “Saya saudara antum, Aiman Azh- Zhawahiri!”
Ikhwah kita ini pun menelan ludahnya dengan susah, dan mengatakan: “O, ya!” Sementara ikhwah-ikhwah yang lain tertawa melihat kejadian itu. Ikhwah dari Hijaz itu terus bertanya kepada yang lainnya: “Antum, siapa antum?” Orang yang ditanya itu pun menjawab: “Saya saudara antum, Usamah bin Ladin!!”
Spontan ikhwah kita yang satu ini mengatakan: “Maaf ya Syaikh, maaf. Mana kepala antum, berikan kepadaku biar kucium kepala antum, juga kepala Syaikh Aiman …!”
Syaikh Usamah bersama para Mujahidin al Qaeda

Sementara ikhwah yang lain pun terus tertawa. Mereka balik bertanya: “Antum sendiri siapa?” Dia menjawab: “Saya Fulan… “ Maka Syaikh Usamah pun mengatakan kepadanya: “Selamat datang, bagaimana keadaan antum, apa ada yang kurang…???
Ikhwah tersebut menjawab: Saya salah masuk, maaf … maaf…”
Semoga Allah menjagamu, wahai Syaikh Usamah, dan semoga Allah menganugerahkan kepadamu teman-teman dekat yang baik.
Kisah lapan belas:
Salah seorang ikhwah merupakan seorang komandan regu mujahidin berangkat ke Tora Bora. Orangnya serius dalam berbicara dan bersikap. Ia baru saja menempuh perjalanan empat jam dari bawah sampai puncak Tora Bora. Ketika sampai ke tempat para ikhwah, ia masuk ke salah satu parit pertahanan. Di sana ia mendapati para ikhwah sedang duduk dan mereka membuat sebuah perapian penghangat lantaran sangat dinginnya cuaca.
Sang komandan ini pun menyalahkan para ikhwah yang duduk-duduk tersebut. Ikhwah kita sang komandan ini telah kelelahan dan penat setelah melakukan perjalanan. Ia mengucapkan salam dan meletakkan suthrah —- sleping bag — nya. Para ikhwah pun menyambutnya dan mengatakan kepadanya: “Selamat datang, silahkan istirahat!”
Dengan nada menyalahkan apa yang mereka lakukan tersebut, ia menjawab: “Kita banyak kesibukan, kita tidak selayaknya duduk-duduk!!!” Sang komandan pun keluar. Kemudian ketika kembali, ia dapatkan suthrahnya dalam keadaan terbuka dan nampak habis diperiksa. Para ikhwah memeriksanya karena khawatir ada chip di dalamnya karena para ikhwah tidak dapat melihat wajah sang komandan tadi.
Sang komandan tersebut melihat kepada para ikhwah sambil mengatakan: “Hasbiyallah wa ni’mal wakil.” Ia mengulangnya beberapa kali sambil mengumpulkan segala keperluannya untuk merubah posisi parit pertahanan. Sang komandan tersebut juga tidak menanyakan siapa-siapa saja ikhwah yang ada di situ, karena dia orangnya serius dan tidak suka banyak bicara.
Ketika sudah keluar, dia baru tahu ternyata Syaikh Usamah dan Syaikh Aiman berada di dalam parit pertahanan tersebut. Iapun menyesal atas sikapnya dan kenapa tidak ikut duduk-duduk bersama, karena segala kebaikan dan manfaat ada dalam majlis tadi.
Inilah Syaikh kami, maka silahkan orang lain menunjukkan siapa Syaikhnya!
Kisah sembilan belas:
Di antara ucapan beliau yang dapat diceritakan adalah tatkala datang seseorang yang belum pernah ikut jihad dan belum pernah berperang sebelumnya, kemudian mengatakan kepada Syaikh Usamah: “Kalau antum lakukan begini dan begitu tentu lebih baik. Kalau antum tidak lakukan ini dan itu tentu lebih afdlal.”
Maka Syaikh Usamah menjawab kepada orang tersebut dengan kata-kata yang agung yang ditulis dengan tinta emas. Beliau mengatakan: “Sesungguhnya jihad itu adalah puncak tertinggi dalam Islam. Orang yang berada di puncak sesuatu akan dapat melihat semua yang ada di bawahnya dengan jelas. Lain halnya dengan orang yang berada di bawah.”
syaikh Usmah sewaktu di kamp Ma'sadatul Jihad, Afghanistan

Allahu akbar… Allahu akbar … walillahil hamd
Kisah dua puluh:
Jika antum bertanya tentang ketawadhu’an Syaikh Usamah, maka antum tidak akan payah mencari jawabannya.
syaikh Usmah sewaktu di front jihad Afghanistan

  1. Beliau selalu berkeinginan untuk tinggal di front-front pertempuran. Akan tetapi para ikhwah selalu menyarankan beliau untuk tetap tinggal di kamp-kamp dan pos-pos penerimaan tamu dan utusan. Karena banyak dan sering sekali utusan yang datang untuk bertemu beliau, sepanjang tahun. Baik dari kalangan ulama — sebagian ada yang diumumkan terang-terangan dan sebagian lagi ada yang disembunyikan identitasnya —, mujahidin, jurnalis, bussinesman, dan berbagai macam tamu yang memiliki tujuan yang berbeda-beda.
  2. Beliau tidak pernah membiarkan tamu beliau tanpa beliau sambut. Beliau menyambut semua orang dengan lapang dada, dari manapun mereka datang tanpa ragu ataupun khawatir.
    Sampai-sampai ada yang datang kepada beliau untuk pertama kalinya, ia mendekati beliau dengan wajah yang ceria. Maka para pengawal beliau pun berusaha untuk memeriksa orang tersebut, akan tetapi Syaikh Usamah menyuruh para pengawal beliau tersebut untuk membiarkan tamu tersebut.
    Sering kali para pengawal Syaikh Usamah tersebut merasa khawatir terhadap para tamu baru. Di antara mereka ada yang datang langsung mencium kepala beliau atau memeluk beliau. Ketika para pengawal beliau panik, beliau langsung melarang mereka. Beliau ingin menyambut mereka dengan penuh penghormatan melebihi penghormatan para tamunya. Ada tamu dari Arab dan non Arab. Mereka datang dengan langsung menyeruduk untuk memeluk dan mencium beliau. Beliau pun selalu menyenangkan dan memuliakan mereka secara maksimal.
  3. Beliau selalu memantau kondisi para ikhwah yang ada di front, rumah sakit, klinik, dan rumah-rumah penerimaan tamu. Seolah seluruh hidupnya itu hanya untuk menanyakan bagaimana kondisi ikhwah dan berkeliling mengecek kondisi mereka.
  4. Setiap ikhwah masing-masing merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling dicintai oleh Syaikh Usamah. Dan setiap orang yang pernah duduk bersama beliau pasti mencintainya sejak pertama kali melihat beliau.
  5. Beliau duduk di mana saja bersama ikhwah yang lain untuk makan, tidak ada tempat khusus untuk beliau. Beliau makan seperti apa yang para ikhwah makan. Seolah beliau adalah sama dengan yang lain dan bukan amir mereka atau komandan mujahidin dan muslimin. Beliau mengambilkan daging dan lauk dengan tangan beliau untuk orang yang berada di dekat beliau.
Duh alangkah ruginya orang yang belum pernah duduk dan bergaul bersama beliau …
Kisah duapuluh satu:
Beliau terkadang bermain dan bercanda dengan para ikhwah. Di antara hal lucu lainnya, pernah ada seorang ikhwah datang dalam keadaan marah dan mengatakan kepada beliau: “Saya tidak mau tinggal di Afghanistan!! Saya tidak mau kesenangan dunia!! Saya mau pergi ke Chechnya saja dan berperang di sana!!!”
Sedangkan Syaikh Usamah dalam keadaan duduk di tempat duduknya yang sederhana. Maka beliau mengambil satu genggam tanah di dekatnya dan beliau lihat. Dengan bercanda beliau mengatakan sambil melihat ke tanah tersebut: “Apakah ini yang dimaksud kesenangan dunia??!”
Kisah ketujuh:
Ada seorang ikhwah dari Hadhramaut (Yaman, edt) yang biasa mengikuti adat istiadat suku sedang terkena bawasir. Syaikh Usamah pun menyarankannya agar berobat dengan madu dan lainnya. Namun ikhwah tersebut tidak sanggup menahan sakit sehingga ia memilih operasi. Beberapa saat kemudian ikhwah tersebut bertemu dengan Syaikh Usamah dan Syaikh pun bertanya tentang sakitnya untuk meyakinkan kondisinya. Ikhwah tersebut menjawab bahwa telah melakukan operasi untuk menghilangkan bawasirnya.
Dengan nada bercanda, Syaikh Usamah memegang jenggotnya yang tidak terlalu lebat, dan berkata: “Yaa laumaaah !!! Yaa Laumaah !!” (Wah sayang…! Wah sayang…! Ungkapan yang digunakan seseorang yang menyayangkan sesuatu terjadi, —pen.)
Karena ikhwah kita yang satu ini termasuk orang yang kuat memegang adat. Seolah Syaikh Usamah dengan nada bercanda mengatakan kepadanya, kenapa engkau mau dioperasi? (Karena mungkin secara adat membuka pantat itu sangat aib bagi seseorang –pen.)
Ikhwah itu tadi pun secara spontan menyahut: “Aduh .. aduh .. yaa laumaah! Kenapa engkau tidak bilang sebelumnya, wahai Syaikh …”

Bersambung, insya Allah….
(unwanul falah/arrahmah.com)