saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Sabtu, 07 Agustus 2010

kota santri

sudah 8 tahun, saya hidup nomaden, tanpa rumah permanen. bagaimana tidak nomaden, sejak mengikat janji sehidup semati dgn wanita jelita itu, hingga detik ini rumah impian setiap pasangan muda yg kami dambakan tidak pernah terwujud, akhirnya mengontrak merupakan suatu kebutuhan dan bukan kepentingan.

jika kami menganggap mengontrak adalah sebuah kepentingan, maka rumah bukanlah tujuan akhir kami, karena kami bukan saja menginginkan rumah yg layak huni atau rumah yg lengkap dgn segala perabotan lengkap lainnya laiknya perumahan elit di kawasan citra garden.

atau barangkali merupakan suatu kebutuhan jika kami hanya memerlukan perangkat perabot rumah tangga yg penting-penting saja, seperti kompor, panci utk memasak air atau wajan utk menggoreng telur. idealnya di lengkapi kasur empuk dan juga lemari utk meletakkan pakaian kami agar tidak kotor berdebu jika dibiarkan terlantar dan tergeletak di atas koran saja.

bukan seperti teman saya yg ketika berjuang di MLM sepanjang kariernya tidak pernah memiliki lemari pun, yap, baju jas yg biasa di pakai bila hendak seminar ya di taruh di kardus!

akhir-akhir ini saya harus pulang balik dari kota santri ke kota yg katanya seribu sungai (banjarmasin), asal diketahui, pulang balik itu pun tidak setiap hari saya lakoni tapi hanya seminggu 2 kali, itu pun bila saya diperlukan di kota santri maka saya harus segera pulang utk memenuhi hajat yg selama ini terpendam! suiit suiittt....

hidup di kota santri memang mengasyikkan, tempat yg saya tinggal memang bukan dibuat utk di tinggal laiknya rumah ideal pada awamnya, karena rumah itu adalah toko, yak rumah toko (ruko).

tapi alhamdulillah, di samping rumahnya lebih baik dari sebelumnya rumah yg saya tinggal, ruko ini lebih kondusif utk perkembangan aulia dan zubair, paling tidak, tempatnya bisa digunakan buat bermain sepuas-puas dan sebebas-bebasnya.

di samping itu, di empu rumah dan empu penyewa tidak pernah mempermasalahkannya.

lalu lalang orang berkupiah putih, makin menambah nuansa kota santri, di samping kulinernya yg beragam juga yg paling membuat saya betah adalah mesjid al karomahnya yg bikin mata saya adem hendak selalu mendatanginya. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar