saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Kamis, 07 Mei 2009

suara tuhan, suara rakyat


sungguh sangat lucu, jika vox populi vox dei masih menjadi kendaraan wajib bagi orang yg ingin meraih kekuasaan, Dalam Islam tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Yang ada adalah sebuah hadis senada yang menyebutkan bahwa 'Tidak mungkin ummatku bersepakat pada kesesatan atau kesalahan' (Sunan Ibn Majah, Hadis Nomor 3940).

kata2 di atas menyeruak tatkala Laksamada Sukardi di acara The Candidat Metrotv News di daulat menjadi pembicara pada acara tersebut. di dalam kumpulan elektrik magnetik otak saya berfikir, apatah seandainya rakyatnya pelacur --secara keseluruhan-- akan melahirkan suara tuhan --sebagai representasi kebulatan suara yg harus diterima-- dalam pandangan demokrasi suara terbanyak sangat menentukan kebijakan, kebijakan di dapat oleh karena rakyat menginginkan kebijakan tersebut dibungkus dalam bungkusan UU/UUD maka jadilah kebijakan tersebut. yg parahnya adalah jalan fikir sepertinya faktanya tidak terjadi di negeri Indonesia yg diklaim oleh lembaga internasional sebagai negara yg paling demokratis, faktanya UU/UUD hanyalah sebagai kedok oleh orang yg menginginkan kekuasaan, UU/UUD dijadikan sebagai kendaraan bagi orang2 yg menginginkan hujan berlimpah dari rakyat, maka apa jadinya jika kondisi seperti ini terus menerus dijalankan??

lantas, dimanakah motto yg katanya suara rakyat suara tuhan? dimana logikanya suara rakyat suara tuhan, sangat tidak masuk di akal saudara2 sekalian yg terhormat semuanya....
maka, pola fikir sperti ini seharusnya di bredel, harus di bacok sampai tembus ke jantungnya, demokrasi tidak seharusnya hidup, demo-krasi laksana agama baru bagi manusia yg masih memiliki agama...

maka yg ingin saya floorkan disini adalah suara rakyat adalah suara binatang, karena sifat manusia --tanpa kacamata syariah-- sejatinya sifat binatang yg tidak memiliki jelagah-jelagah yg menuntun dirinya kepada kebaikan dan kemuliaan yg hakiki. binatang karena memang pada dasarnya manusia tidak memiliki aturan yg baku utk mengatur dirinya sendiri maka diturunkanlah wahyu2 Allah melalui perantara Muhammad --yg dalam proses penurunan wahyu tidak memiliki kemampuan sedikitpun melakukan distorsi-- karena demikianlah tabiat manusia yg bersifat ummi, yg dahulu kala kalangan arab badwi menyebutnya majnun atau gila karena mustahil seorang yg ummi demikian singkat menguasai ilmu2 ghaib, ilmu2 alam semesta, ilmu2 sains modern, ilmu2 dunia dll. dari sinilah manusia mempelajari hakikat bumi dan langit, hakikat hidup dan kematian, hakikat fana dan nyata, hakikat syurga dan neraka, maka janganlah kawan2ku ini bersedih hati...

suara rakyat suara binatang, jelas sekali karena suara rakyat tidak mewakili suara apa pun selain suara individu yg bersifat kolektif, sifat lokal dan internasional --tergantung media yg mempengaruhinya-- maka jangan terprovokasi! jangan termandulkan otak2 kalian! jangan lekas manut dgn kontradiksi seperti ini! 
maka LAWANLAH!!! []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar