saya hanyalah manusia biasa, yg banyak dipenuhi oleh salah dan khilaf, oleh karena itu jikalau ada postingan saya yg kurang berkenan di hati saudara pembaca sekalian, mohon dimaafkan lahir bathin, karena kebenaran hanya berasal dari Allah, dan kesalahana sepenuhnya ada diri saya...

Sabtu, 06 Maret 2010

kontraproduktif 3

jika Kristen punya pemimpin Paus di Vatikan, Budha punya pemimpin Dalai Lama di Tibet, lalu mengapa kami umat Islam dilarang memiliki pemimpin seorang Khalifah dlm bentuk Khilafah Islamiyah?

jika Israel dgn negara ultra rasialisnya, Amerika dgn polisi dunianya, dan PBB sebagai ruang legitimasinya, lalu mengapa kami umat Islam dilarang memiliki Khilafah Islamiyah sebagai pelindung, sebagai penolong, bernaung, mencari rezeki yg halal tanpa harus ada opsi haram, pendidikan gratis dan setara (egaliter), mengapa?

jika rudal-rudal balistik Israel tumpah ruah di Palestina, datang Amerika turut campur mendukung dan membantu negara yg terzhalimi (israel), lalu mengapa para mujahidin yg ikhlas berjuang utk membela bumi Palestina disebut terroris? mengapa orang-orang yg berjuang dgn membawa al quran dan hadist dipundaknya disebut kaum fundamentalis? apakah hak keadilan tidak dikenal di dalam umat Islam dlm kamus barat?

jika kesemrawutan tatanan peradaban masyarakat barat/eropa yg telah menjadi aib --rusak-- itu lantas di ekspor ke dunia Islam, lalu mengapa peradaban Islam yg dgn gemilang dan telah mengayomi umat selama lebih 13 abad yg juga telah memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yg tiada taranya bagi kehidupan manusia tidak pernah di akui? apakah peradaban rusak yg gemar free sex, dan judi itu yg lebih di akui? dimana otak kalian!?

apakah konsep hermeneutika barat yg dianggap cara pembacaan paling akurat dan tak pernah salah itu lebih dipertahankan, lantas mengapa konsep tafsir a la ulama dulu malah dianggap paling kotor dan dianggap dipenuhi oleh intrik politik para ulama dan penguasanya justru batal demi hukum positif? ah.. jangan terbalik deh, perhatikan kitab saat ini diluar al quran, apakah masih murni ayat-ayat Tuhan, yg waras saja lah...

jika Amerika yg gemar perang dan gila minyak itu adalah negara paling demokratis dgn persamaan kebebasannya (HAM?), lalu mengapa ketika umat Islam dgn --juga-- melalui konsep demokratisnya ketika memilih pemimpin utk menjalankan syariat Islam dituduh melanggar HAM dan menciderai demokrasi? dimana parameternya??

jika barat memiliki kapitalisme - liberalisme dan segudang teori-teorinya bahkan tokoh-tokoh berpengaruh lainnya, lalu mengapa Islam yg memiiki segudang khazanah ilmu pengetahuan dan puluhan ribu ulama dunia akhirat justru tidak diberi kesempatan menghirup udara bebas? dimana letak keadilan sesungguhnya?

apakah bahasa keadilan, kesejahteraan, dan persamaan derajat adalah milik barat saja, lalu mengapa kami yg menginginkan keadilan, kesejahteraan dan persamaan derajat dlm perspektif Islam seringkali di salah artikan?

waras yg mana, keterbukaan dan ketelanjangan dgn tidak mengindahkan moralitas yg di fasilitasi atau kesopanan berpakaian dgn menjunjung moralitas dlm bergaul yg justru secara paksa utk ditanggalkan & ditinggalkan? lalu apa bedanya kalian dgn hewan?

waras mana, berfikir kreatif (liberal) dgn tidak melihat rambu-rambu agama dibanding beragama dgn sungguh-sungguh (istiqomah) mengikuti ulama-ulama hanif?

umat Islam saat ini hidup di dalam dunia jungkir balik (yg waras dianggap gila & yg gila justru menjadi gila beneran), jangan pernah mengatakan syariat Islam jika tidak ingin disebut teroris dan pengikuti kaum fundamentalis, jangan pernah (mau) hidup di dalam hukum Islam jika tidak ingin dikatakan penganut kaum barbarian, penyuka kekerasan, eksklusifisme, hukum yg tidak manusiawi. manusiawi mana, mendidik pembunuh/maling (koruptor) di dalam penjara atau menghukum mati pembunuh --yg terbukti bersalah-- agar masyarakat tenang dan ketentraman keluarga korban terpenuhi, hukum mana yg membuat setiap orang mengatakan dalam hatinya "inilah hukum yg adil itu"?

menjadi rancu bila kejungkirbalikan ini terus dipertahankan, bagaimana tidak, sungguh kontras sekali terdengar jika seandainya ada suatu kaum yg menghalalkan zina di tempat umum, pembunuh --tanpa haq-- berkeliaran tanpa terjerat hukum dan perampokan legal dgn istilah-istilah menipu (privatisasi, swastanisasi dan tetek bengeknya) masih saja terngiang-ngiang di telinga kita?

mana peradaban yg hendak di raih itu? jika setiap hari selalu dijejali oleh peradaban yg menganggap aurat adalah seni, perzinahan atas dasar suka sama suka diampuni, seks bebas yg difasilitasi atas nama pekerja komersial, penistaan agama adalah bentuk kebebasan beragama, penjualan aset negara atas nama privatisasi utk memenuhi konsepsi pasar bebas (free market), pembunuhan, pelecehan seksual, dan segala macam cetek borok mucikari brondong-brondong ghibah yg tidak pernah habisnya di sebarkan, lantas saya berfikir "inikah peradaban yg hendak diraih itu?" lalu apa bedanya peradaban seperti ini dgn "peradaban" hewan yg ada di hutan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar