ketika sangkakala menggelegar
mantra-mantra akhirat dirapalkan
manusia terlunta-lunta lari melarikan diri
berharap ujian besar tak datang menghampiri
jiwa-jiwa ghaib dihantarkan
menuju altar pemujaan Tuhan semesta alam
tanah bergemuruh rusak diterpa bencana besar
menangis merintih mengeluarkan kegusaran
merintih pedih kaum kedurhakaan
manusia laksana anai-anai beterbangan
diombang-ambing pusaran awan gemawan
menyeksa pedih hati sang rupawan
menitikkan air mata tanda kerinduan
wahai kau insan pujaan
kaummu merintih sakit karena kedurhakaan
meronta. mengerang rintih menawan penderitaan
meraung lirih mencari perlindungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar